Praktikum Kimia Komputasi I
Praktikum Kimia Komputasi II
Materi Kimia Komputasi I POWERPOIN KIMIA KOMPUTASI I: Oleh: Prof Harno D Pranowo
Materi Kimia Komputasi I POWERPOIN KIMIA KOMPUTASI 2: Oleh: Prof Harno D Pranowo
Materi Kimia Komputasi I POWERPOIN KIMIA KOMPUTASI 3: Oleh: Prof Harno D Pranowo
Materi Kimia Komputasi I POWERPOIN KIMIA KOMPUTASI 4: Oleh: Prof Harno D Pranowo
Materi Kimia Komputasi I POWERPOIN KIMIA KOMPUTASI 5: Oleh: Prof Harno D Pranowo
MATERI WORD KIMIA KOMPUTASI: oleh: Prof Harno Pranowo
Materi Kimia Komputasi II: Oleh: Prof Harno D Pranowo
Kumpulan Jurnal Kimia Komputasi
PowerPoint Computer Modeling
PowerPoint Metode QMMM 1
PowerPoint Metode QMMM 2
PowerPoint Metode QMMM 3
Terjemahan Metode QMMM Hyperchem
Interaction of cysteine with Cu2+
Download Buku Kimia Komputasi Gratis
Introduction to Computational Chemistry
Frank Jensen, Second Edition
Computational Chemistry Jerzy Leszczynski, Volume 6
Computational Chemistry Jerzy Leszczynski, Volume 9
Computatioanal Chemistry Theories and Models Christopher J Cramer, Second Edition
Computatioanal Chemistry Theories and Models Christopher J Cramer, Second Edition NEW
Computational Chemistry Introduction to the Theory and Applications of Molecular and Quantum Mechanics, Errol Lewars
Computational Chemistry and Molecular Modeling K.l.Ramachandran, G.Deepa, K.Namboori
Computational Chemistry, David C, Young
Molecular Modelling Principles and Applications Andrew R.Leach, Second Edition
Modelling Molecular Structures, Alan Hinchliffe, Second Edition
Practical Aspects Of Computational Chemistry Jerzy Leszczynski. Manoj K. Shukla
High Performance Computing in Chemistry (NIC),Johannes Grotendorst
Computational Chemistry David C Young
A Guide to Molecular Mechanics and Quantum Chemical Calculations Warren J.Hehre
Ab Initio Molecular Dynamics Dixminik Marx and Jung Hutter
Adsorption and Diffusion in Zeolites A Computational Study Thijs Joseph Henk Vlugt
Panduan Penggunaan Gaussian 03
Monday, December 26, 2011
Wednesday, December 21, 2011
ANGGOTA BARU TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA
Tabel periodik unsur kimia kini memiliki anggota baru, yaitu livermorium dan flerovium. Kedua un-sur baru ini diperkenalkan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry, awal bulan ini. Nama baru ini akan disosialisasikan sebelum resmi dimasukkan dalam ta-bel periodik. Sementara itu, tiga unsur lain juga sedang dalam proses penyelesaian dan akan menjadi unsur nomor 110, 111 dan 112. Kelima unsur yang sangat besar dan tidak stabil ini dibuat hanya di dalam laboratorium cepat sekali mengalami pemisahan menjadi unsur baru. Tak banyak yang diketahui dari unsur-unsur baru ini karena tidak ditemukan di alam. Sifatnya yang sangat tidak stabil membuat peneliti tidak bisa banyak berbuat apa-apa untuk bereksperimen dengan unsur ini. Unsur-unsur ini sangat berat dan mirip uranium sehingga disebut dengan elemen transuranium.Livermorium dan fl erovium akan menjadi unsur ke 116 dan 114, tepatnya di pojok kanan bawah tabel periodik dan telah resmi diterima dalam tabel sejak Juni lalu. (SUMBER KORAN SOLOPOS, 6-12-2011)
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Browser v176.11
NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) adalah nomor identitas yang bersifat nasional untuk seluruh PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan). NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat tetap karena NUPTK yang dimiliki seorang PTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah berpindah tempat mengajar atau terjadi perubahan data periwayatan.
NUPTK diberikan kepada seluruh PTK baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengna pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Manfaat untuk tenaga pendidik yang memiki NUPTK adalah:
1. Berpartisipasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.
2. Mendapatkan nomor identifikasi resmi dan bersifat resmi dan bersifat nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat/daerah.
Untuk melihat Nuptk secara Online silahkan dowload NUPTK Browser V176.11 disini atau versi win rar disini
Versi terbaru V176.14 download disini versi .winrarversi 176.14 disini
NUPTK diberikan kepada seluruh PTK baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor Identitas yang resmi untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengna pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Manfaat untuk tenaga pendidik yang memiki NUPTK adalah:
1. Berpartisipasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik.
2. Mendapatkan nomor identifikasi resmi dan bersifat resmi dan bersifat nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat/daerah.
Untuk melihat Nuptk secara Online silahkan dowload NUPTK Browser V176.11 disini atau versi win rar disini
Versi terbaru V176.14 download disini versi .winrarversi 176.14 disini
Saturday, December 17, 2011
Download
[ Seputar KTSP ]
- Buku Saku KTSP
- Konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi
- Manajemen Kurikulum
- Perbandingan Kurikulum 2004 dengan KTSP
- Analisis Konteks dalam Penyusunan KTSP
- Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan I
- Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan II
- Pengembangan Silabus
- Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Pengembangan Bahan Ajar
- Pengembangan Model Pembelajaran
- Perancangan Penilaian Hasil Belajar
- Pengembangan Bahan Ujian
- Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
- Model Pengembangan Muatan Lokal
- Panduan Umum Pengembangan Silabus
- Rambu-Rambu Penyusunan RPP
- Contoh RPP Akuntanasi SMA
PENILAIAN PEMBELAJARAN
- Penilaian Hasil Belajar
- Model Pengembangan Penilaian Portofolio
- Tabel Tingkat Kompetensi dan Kata Kerja Operasional
- Tabel Kata Kerja Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor
- Penilaian Psikomotor
- Penilaian Afektif
- Penetapan KKM
PEMBELAJARAN TEMATIK
- Konsep Pembelajaran Tematik
- Contoh Pemetaan Standar Kompetensi
- Contoh Jaringan Tema
- Contoh Silabus Tematik
- Contoh RPP Tematik I
ICE BREAK (GAME MULTI MEDIA)
- Aku Tidak Lebih Dulu Ke Surga
- Bagaimana Membuat Diri Anda Bahagia
- Biji Kopi
- Perilaku Masyarakat Negara Kaya
- Persepsi dan Paradigma Kita
- Program Memphoto Diri Anda
- Suami Ideal
- Sketsa Wajah Anda
- Aneka Ria Perkawinan
- Burung dengan Sebelah Sayap
- For Sons and Daughters
- The Pencil Parable
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Untuk Memahami Konsep PTK, silahkan baca tautan ini:
KONSEP PEMBELAJARAN
- Pergeseran Paradigma Pendidikan
- Revitalisasi MGMP
- Pengembangan Bahan Ajar
- Kegiatan Belajar Mengajar (KBM ) yang Efektif
- Belajar dan Pembelajaran
- Pembelajaran Kontekstual
- Pembelajaran Tematik
[ Bimbingan-Konseling ]
- Comprehensive Guidance and Counseling Program Evaluation
- School Counselor and Principals
- Programs Use of Guidance Curricula Materials
- Evolution of Accountability
- Counselors Role in a Changing
- Background of the School Counseling Profession
- Konseling di Sekolah: Konsep dan Praktik
- Draft Standar Kompetensi Konselor
- Pengadministrasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah
- Rubrik Penilaian Portofolio Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)
- Format Penilaian Sertifikasi Guru BK/Konselor
- Alat Ungkap Masalah Siswa SMA
- Permendiknas No.27. Th 2008 tentang Kualifikasi & Kompetensi Konselor
- Arah dan Perspektif Baru Bimbingan dan Konseling
- Konsep Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling
- Penanganan Kasus
- Teknik Konseling Behavioristik
- Teknik Konseling Trait and Factor
- Teknik Konseling Gestalt
- Teknik Konseling Psikoanalisis
- Teknik Konseling Psikodinamika
- Teknik Konseling Rational- Emotif
- Lembar Pengamatan Proses Konseling
[ Manajemen Pendidikan ]
- Rencana Strategis Depdiknas
- Manajemen Berbasis Sekolah dan KTSP
- Rencana Pengembangan Sekolah
- Peran Strategis Komite Sekolah
- Konsep Sekolah Unggul
- Kepemimpinan Kepala Sekolah
- Manajemen Pengembangan Kurikulum
- Kebijakan Direktorat Pembinaan TK/SD
- Kebijakan Direktorat Pembinaan SMP
- Kebijakan Direktorat Pembinaan SMA
- Kebijakan Direktorat Pembinaan PUSKUR
- Kebijakan Direktorat Pembinaan BINDIKLAT
- Sistematika dan Format Program dan Laporan Pengawasan
- Kultur Sekolah
- Sekolah Berstandar Internasional
- Sekolah Berwawasan Keunggulan Lokal Kelautan
- Model Pengembangan Muatan Lokal”
- Kebijakan Akreditasi Sekolah
- Revitalisasi MGMP
- Standar Penyelenggaraan KKG/MGMP
- Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru Tahun 2009 [Buku3]
- Suplemen Buku3 (Pengawas Satuan Pendidikan)
- Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas
- Kode Etik Guru
- Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
[ Instrumen Supervisi ]
- Instrumen Pengamatan Proses Konseling
- Instrumen Penyelenggaraan BK di SMP-SMA-SMK
- Instrumen Supervisi Akademik
- Instrumen Supervisi SKL di SMP
- Instrumen Pengukuran Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
- Angket Kemampuan Manajemen Kepala Sekolah
- Angket Budaya Sekolah
- Instrumen Kinerja Sekolah Standar Nasional
- Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa dan Guru dalam PTK
- Instrumen Sertifikasi Guru BK
- Instrumen Uji Kompetensi Pengawas SD
- Instrumen Uji Kompetensi Pengawas SMP-SMA
- Instrumen Inventarisasi Kondisi Sekolah Kategori Mandiri/SSN
- Instrumen Supervisi Profil Sekolah Kategori Mandiri/SSN
- Lembar Pengamatan Kelas SSN-SKM
- Instrument Supervisi KTSP
- Instrumen Observasi Kelas
Download Instrumen Akreditasi SMA
Download Instrumen Akreditasi SMP-MTs
Download Instrumen Akreditasi SD dan MI
=============
DOWNLOAD LAINNYA:
INSTRUMEN KINERJA SEKOLAH STANDAR NASIONAL
- Instrumen Standar Isi
- Instrumen Standar Proses
- Instrumen Standar Kompetensi Lulusan
- Instrumen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Instrumen Standar Sarana Prasarana
- Instrumen Standar Pengelolaan
- Instrumen Standar Pembiayaan
- Instrumen Standar Penilaian
Friday, December 16, 2011
Guru Kualitas Yang Baik?? Seperti Apa Ya??
Seorang guru yang baik ? Kira-kira sulit untuk menemukan hari ini! Penulis juga sadar diri kok, jadi tenang aza yach, hehehe. Jadi seperti apa yang kualitas dari seorang guru yang baik? Di sini, izinkan saya berbagi pemikiran saya dengan Anda. Jika artikel ini kurang menarik, silahkan tinggalkan saja, tidak ada paksaan bagi Anda untuk membacanya . :-)
Guru, sejak dulu kala telah diakui sebagai profesi yang mulia, profesi tanpa tanda jasa. Sebuah profesi dimana ada martabat, penghormatan, dan kebaruan yang tidak dapat ditampilkan secara nyata, tanpa produk yang nyata, dan tanpa ada pengakuan yang nyata terhadap produk yang di hasilkan. Siapakah produk yang dihasilkan oleh seorang pendidik ? Itu jelas, pastilah siswa kita. Adakah siswa yang ingat akan jasa kita mendidiknya setelah mereka sukses, adakah siswa yang selalu bersyukur atas apa yang diterimanya dari kita ? Jarang sekali ada, bahkan kebanyakan mereka lupa. Itulah resiko dan tugas guru, tidak akan menuntut apapun , bahkan jika kita dituntut untuk menindak masalah yang kita sebabkan oleh hal yang telah kita ajarkan tersebut adalah salah. Menuntulah mereka jika kita salah dalam mengajarkan apa yang telah kita ajarkan kepada mereka. Mencoba untuk berbagi apa yang Anda tahu dengan orang lain dengan cara transisi dan transmisi pengetahuan mulus dan tanpa cacat, imposibel, pasti ada sedikit cacat, jika cacat maka itulah sebuah seni mengajar itu sendiri - bagi saya.
Tanpa cacat mengajar? Sungguh tidak mungkin, bahkan untuk guru berdedikasi, bersertifikasi, ber plat "Genderal Manager Education" sekalipun. Seorang guru yang baik adalah dapat menemukan dan menkatrol bakat terpendam pada anak hingga bakat tersebut tertunjuk di masyarakat. Seorang guru SD, SMP, SMA, bahkan dosen sekalipun, harus mampu untuk hal ini. Semua komponen guru harus memiliki hal ini untuk apap ? Untuk mengimbangi potensi murid agar terus terjaga dan tumbuh sesuai laur yang diharapakan. Coba bayangkan saja\, seandainya anda adalah guru SD, umpamanya kelas 3, Namun di kelas empat kemampuan guru tersebut sungguh sangat ironis, lalu, bagaimanakah nasib siswa anda yang kelas 3 tersebut setelah naik kelas 4 ? bagaimana jika di kelas 5 memiliki guru yang bergerak ala kadarnya ?? Game Over...Maka dari itulah semua komponen harus bekerjasama, tak mungkin hanya jika satu orang guru yang berdiri dan mengacukan jari telunjuknya ke depan siswa dan berkata " Ayo semangat .. !". Apa yang Anda pikirkan sekarang?? Seperti apa kualitas guru yang baik? Satu belevel 9 , satu anjlok, satu drop out. Sungguh sudah menjadi sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar berkompeten dalam memajukan kualitas produknya. Sekarang marilah anda simak beberapa kutipan yang saya tulis ala kadarnya ini.
Apa yang membuat guru yang baik setelah semua? Selain latar belakang pendidikan yang menuntut profesi ini, kualitas seperti kesabaran, belas kasih dan inovasi sangat penting juga diperlukan. Jadi di sini ada beberapa jawaban untuk sebuah kualitas guru yang baik. Baca dan Anda dapat mengambil manfaat dari apa yang ada disini, jika pekerjaan mengajar adalah apa yang Anda cari dan apa yang anda jihadkan !!.
Menanamkan ...
Apa yang anda tanamkan ?? Menanamkan rasa haus akan pengetahuan! Anak-anak bermain, tidak peduli di usia kelompok mana mereka berada sekarang. Jangan mengutik-utik guru honorer, karena siswa anda tidak pernah memanggil meraka dengan sebutan " Pak Guru Honorer", begitu juga dengan anda , Apakah mereka juga menyebut anda dengan sebutan " Pak Guru PNS !!" ?? Tidak mungkin, saya kira tidak ada sejarah yang menyebutkan begitu. Maka bergeraklah dan tanamkan lah pada diri anak anda apa yang meraka cari, Anda , baik guru Honorer dan PNS, tak ada bedanya, jika anda mengerti ini, ini akan sangat membantu merangkaknya kualitas pendidikan kita. Mengumpulkan perhatian mereka adalah tugas "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Namun sebagai guru yang baik, apakah itu dengan mudah ?? Bagaimana? Ganti konsep "keserakahan sebagai simbol" dengan "keserakahan sebagai pengetahuan". Merancang teknik untuk membuat menarik siswa Anda. Saya rasa Anak-anak akan bergairah dan mengambil hal-hal langsung yang intrik dalam diri mereka, yang ada pada mereka, yang mereka punya serta minat mereka. Jika matematika, libatkan mereka dalam beberapa permainan matematika keren atau beberapa teka-teki membingungkan untuk membantu mereka menyapu otak mereka! Bantuan anak dengan konsep tersebut, gunakan media, komunikasi yang lancar , dan pergerakan tubuh anda yang seru. Pandu anak melalui masalah, jika ia tidak mengerti, tawarkan solusi cepat yang cepat, buat otak mereka sinkron dengan rencapa pembelajaran yang anda buat. Buatlah dia merasakan bersukacita menjelajahi solusi dengan dirinya sendiri dengan bantuan anda dan mengerti apa yang dia telah pelajari dan saya yakin, anak tidak akan pernah melupakannya, apa yang telah ia pelajari dengan upaya mereka sendiri!
Temukan dan Doronglah ...
Temukan bakat tersembunyi mereka yang berada di belakang layar! Setiap anak adalah unik dan tidak satupun dari mereka yang lemah. Tidak ada yang namanya Gen Pintar dan Gen Bodoh. Itu adalah teori masa lalu yang seharusnya tidak dibawa pada masa sekarang. Dulu saya pernah membaca masalah Mitos Otak Tetap, di buku tersebut bahwa gen bergerak tatap , namun sebenarnya setiap gen manusia dapat berfluktusi berubah sesuai dengan kondisi lingkungan hidup mereka, sel-sel otak berkembang khusus untuk jangka waktu tertentu mengikuti pola interaksi aktivitas mereka. Contohnya Seorang anak dari atlet golf Jack Nicklaus yang benama Gary Nicklaus , namun gary hanyalah seorang atlet golf yang hanya bisa disebut baik. Dia haru berlatih bertahun-tahun sebelum masuk ke peserta PGA Tour. berjuang selama sembilan tahun agar bisa masuk ke kualifikasi PGA Tour. Nah ternyata tidak ada yang namanya "Gen Golf " atau pun gen sebutan lainnya !!! Tidak diragukan lagi bahwa gen memaikan peranan besar, namun pengalaman kita dan siswa lah yang menciptakan komplektivitas terbesar dan variasi terluas dalam otak kita. Masing-masing dari mereka menginginkan bakat tersembunyi mereka menunggu untuk ditemukan pada waktu yang tepat oleh anda sebagai guru. Didalam sebuah kelas yang memiliki banyak anggota kelas, kemudian ada yang tertinggal dan tidak juga paham dengan apa yang anda ajarkan bukan nberarti mereka bodoh. Ini berarti, mereka membutuhkan perhatian! Sebagai seorang guru, seseorang harus monitor tidak hanya perkembangan akademik seorang anak, tetapi juga pertumbuhan pribadi dan ekstrakurikuler anak. Siapa tahu, kelas Anda mungkin memiliki orator terbaik, atau penyanyi terbaik atau pemain terbaik Liga Indonesia ? Siapa tahu,,, :-) . Bukan hanya bakat fisiknya, namun interaksi, respon, ketangkasan mereka dapat anda pupuk secara tidak langsung di dalam kelas yang anda bina.
Tantangan nyata bagi guru terletak di gairah untuk mengubah seorang siswa yang tidak begitu lincah dan pintar dalam belajar ! Dan lakukan serangan kecil yakni penghargaan , sekarang dan kemudian, atau mereka tidak akan pernah menemukan bakat mereka. Lakukan sesuatu ketika Jadwal " Pengembangan Diri " dimulai. Seorang guru yang baik akan menemukan seperti apa bakat yang tersembunyi meraka dan memelihara serta mengawasinya agar nantinya ia berdiri terpisah di keramaian!
" Siapa dia ? Itu Jono, dia pemain handal " ..., ( Anda pun dengan senyum melihat salah satu siswa anda suatu saat berada ditengah-tengah lapangan permainan Liga indonesia).
Interaksi ...
Berinteraksi sebanyak mungkin! Seorang guru yang baik akan lebih sering berinteraksi dengan semua siswanya! Ketika mengajar konsep, pastikan untuk meminta siswa banyak bertanya. Karena, segala sesuatu yang berhubungan dengan anak-anak, sesuatu yang baru bagi mereka adalah sebuah pertanyaan, mereka akan mengawang-awang dengan pertanyaan seperti "mengapa", "bagaimana" dan "apa", dengan persepsi visual yang mereka miliki sebelum Anda membantu mereka memcahkan apa yang menjadi sebab keingintahuan mereka. Jadi, untuk seorang guru penting bahwa bahasa tubuh, ekspresi wajah dan gaya presentasi harus sinkron dengan konsep subjek, yang sedang diberikan dalam sesi belajar mereka. Anda juga bisa membuat sebuah titik untuk mempersiapkan suatu sesi kuesioner pada hari sebelumnya dan meminta mereka dalam sesi berikutnya. Ini adalah sebuah pos pemeriksaan bagi siswa, yang akan membuat mereka tetap proaktif dan waspada sepanjang waktu. Juga, mendorong kerja tim di sesi kelas Anda. Ini akan membantu siswa memahami arti dari "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".
Guru, sejak dulu kala telah diakui sebagai profesi yang mulia, profesi tanpa tanda jasa. Sebuah profesi dimana ada martabat, penghormatan, dan kebaruan yang tidak dapat ditampilkan secara nyata, tanpa produk yang nyata, dan tanpa ada pengakuan yang nyata terhadap produk yang di hasilkan. Siapakah produk yang dihasilkan oleh seorang pendidik ? Itu jelas, pastilah siswa kita. Adakah siswa yang ingat akan jasa kita mendidiknya setelah mereka sukses, adakah siswa yang selalu bersyukur atas apa yang diterimanya dari kita ? Jarang sekali ada, bahkan kebanyakan mereka lupa. Itulah resiko dan tugas guru, tidak akan menuntut apapun , bahkan jika kita dituntut untuk menindak masalah yang kita sebabkan oleh hal yang telah kita ajarkan tersebut adalah salah. Menuntulah mereka jika kita salah dalam mengajarkan apa yang telah kita ajarkan kepada mereka. Mencoba untuk berbagi apa yang Anda tahu dengan orang lain dengan cara transisi dan transmisi pengetahuan mulus dan tanpa cacat, imposibel, pasti ada sedikit cacat, jika cacat maka itulah sebuah seni mengajar itu sendiri - bagi saya.
Tanpa cacat mengajar? Sungguh tidak mungkin, bahkan untuk guru berdedikasi, bersertifikasi, ber plat "Genderal Manager Education" sekalipun. Seorang guru yang baik adalah dapat menemukan dan menkatrol bakat terpendam pada anak hingga bakat tersebut tertunjuk di masyarakat. Seorang guru SD, SMP, SMA, bahkan dosen sekalipun, harus mampu untuk hal ini. Semua komponen guru harus memiliki hal ini untuk apap ? Untuk mengimbangi potensi murid agar terus terjaga dan tumbuh sesuai laur yang diharapakan. Coba bayangkan saja\, seandainya anda adalah guru SD, umpamanya kelas 3, Namun di kelas empat kemampuan guru tersebut sungguh sangat ironis, lalu, bagaimanakah nasib siswa anda yang kelas 3 tersebut setelah naik kelas 4 ? bagaimana jika di kelas 5 memiliki guru yang bergerak ala kadarnya ?? Game Over...Maka dari itulah semua komponen harus bekerjasama, tak mungkin hanya jika satu orang guru yang berdiri dan mengacukan jari telunjuknya ke depan siswa dan berkata " Ayo semangat .. !". Apa yang Anda pikirkan sekarang?? Seperti apa kualitas guru yang baik? Satu belevel 9 , satu anjlok, satu drop out. Sungguh sudah menjadi sebuah lembaga pendidikan yang benar-benar berkompeten dalam memajukan kualitas produknya. Sekarang marilah anda simak beberapa kutipan yang saya tulis ala kadarnya ini.
Apa yang membuat guru yang baik setelah semua? Selain latar belakang pendidikan yang menuntut profesi ini, kualitas seperti kesabaran, belas kasih dan inovasi sangat penting juga diperlukan. Jadi di sini ada beberapa jawaban untuk sebuah kualitas guru yang baik. Baca dan Anda dapat mengambil manfaat dari apa yang ada disini, jika pekerjaan mengajar adalah apa yang Anda cari dan apa yang anda jihadkan !!.
Menanamkan ...
Apa yang anda tanamkan ?? Menanamkan rasa haus akan pengetahuan! Anak-anak bermain, tidak peduli di usia kelompok mana mereka berada sekarang. Jangan mengutik-utik guru honorer, karena siswa anda tidak pernah memanggil meraka dengan sebutan " Pak Guru Honorer", begitu juga dengan anda , Apakah mereka juga menyebut anda dengan sebutan " Pak Guru PNS !!" ?? Tidak mungkin, saya kira tidak ada sejarah yang menyebutkan begitu. Maka bergeraklah dan tanamkan lah pada diri anak anda apa yang meraka cari, Anda , baik guru Honorer dan PNS, tak ada bedanya, jika anda mengerti ini, ini akan sangat membantu merangkaknya kualitas pendidikan kita. Mengumpulkan perhatian mereka adalah tugas "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Namun sebagai guru yang baik, apakah itu dengan mudah ?? Bagaimana? Ganti konsep "keserakahan sebagai simbol" dengan "keserakahan sebagai pengetahuan". Merancang teknik untuk membuat menarik siswa Anda. Saya rasa Anak-anak akan bergairah dan mengambil hal-hal langsung yang intrik dalam diri mereka, yang ada pada mereka, yang mereka punya serta minat mereka. Jika matematika, libatkan mereka dalam beberapa permainan matematika keren atau beberapa teka-teki membingungkan untuk membantu mereka menyapu otak mereka! Bantuan anak dengan konsep tersebut, gunakan media, komunikasi yang lancar , dan pergerakan tubuh anda yang seru. Pandu anak melalui masalah, jika ia tidak mengerti, tawarkan solusi cepat yang cepat, buat otak mereka sinkron dengan rencapa pembelajaran yang anda buat. Buatlah dia merasakan bersukacita menjelajahi solusi dengan dirinya sendiri dengan bantuan anda dan mengerti apa yang dia telah pelajari dan saya yakin, anak tidak akan pernah melupakannya, apa yang telah ia pelajari dengan upaya mereka sendiri!
Temukan dan Doronglah ...
Temukan bakat tersembunyi mereka yang berada di belakang layar! Setiap anak adalah unik dan tidak satupun dari mereka yang lemah. Tidak ada yang namanya Gen Pintar dan Gen Bodoh. Itu adalah teori masa lalu yang seharusnya tidak dibawa pada masa sekarang. Dulu saya pernah membaca masalah Mitos Otak Tetap, di buku tersebut bahwa gen bergerak tatap , namun sebenarnya setiap gen manusia dapat berfluktusi berubah sesuai dengan kondisi lingkungan hidup mereka, sel-sel otak berkembang khusus untuk jangka waktu tertentu mengikuti pola interaksi aktivitas mereka. Contohnya Seorang anak dari atlet golf Jack Nicklaus yang benama Gary Nicklaus , namun gary hanyalah seorang atlet golf yang hanya bisa disebut baik. Dia haru berlatih bertahun-tahun sebelum masuk ke peserta PGA Tour. berjuang selama sembilan tahun agar bisa masuk ke kualifikasi PGA Tour. Nah ternyata tidak ada yang namanya "Gen Golf " atau pun gen sebutan lainnya !!! Tidak diragukan lagi bahwa gen memaikan peranan besar, namun pengalaman kita dan siswa lah yang menciptakan komplektivitas terbesar dan variasi terluas dalam otak kita. Masing-masing dari mereka menginginkan bakat tersembunyi mereka menunggu untuk ditemukan pada waktu yang tepat oleh anda sebagai guru. Didalam sebuah kelas yang memiliki banyak anggota kelas, kemudian ada yang tertinggal dan tidak juga paham dengan apa yang anda ajarkan bukan nberarti mereka bodoh. Ini berarti, mereka membutuhkan perhatian! Sebagai seorang guru, seseorang harus monitor tidak hanya perkembangan akademik seorang anak, tetapi juga pertumbuhan pribadi dan ekstrakurikuler anak. Siapa tahu, kelas Anda mungkin memiliki orator terbaik, atau penyanyi terbaik atau pemain terbaik Liga Indonesia ? Siapa tahu,,, :-) . Bukan hanya bakat fisiknya, namun interaksi, respon, ketangkasan mereka dapat anda pupuk secara tidak langsung di dalam kelas yang anda bina.
Tantangan nyata bagi guru terletak di gairah untuk mengubah seorang siswa yang tidak begitu lincah dan pintar dalam belajar ! Dan lakukan serangan kecil yakni penghargaan , sekarang dan kemudian, atau mereka tidak akan pernah menemukan bakat mereka. Lakukan sesuatu ketika Jadwal " Pengembangan Diri " dimulai. Seorang guru yang baik akan menemukan seperti apa bakat yang tersembunyi meraka dan memelihara serta mengawasinya agar nantinya ia berdiri terpisah di keramaian!
" Siapa dia ? Itu Jono, dia pemain handal " ..., ( Anda pun dengan senyum melihat salah satu siswa anda suatu saat berada ditengah-tengah lapangan permainan Liga indonesia).
Interaksi ...
Berinteraksi sebanyak mungkin! Seorang guru yang baik akan lebih sering berinteraksi dengan semua siswanya! Ketika mengajar konsep, pastikan untuk meminta siswa banyak bertanya. Karena, segala sesuatu yang berhubungan dengan anak-anak, sesuatu yang baru bagi mereka adalah sebuah pertanyaan, mereka akan mengawang-awang dengan pertanyaan seperti "mengapa", "bagaimana" dan "apa", dengan persepsi visual yang mereka miliki sebelum Anda membantu mereka memcahkan apa yang menjadi sebab keingintahuan mereka. Jadi, untuk seorang guru penting bahwa bahasa tubuh, ekspresi wajah dan gaya presentasi harus sinkron dengan konsep subjek, yang sedang diberikan dalam sesi belajar mereka. Anda juga bisa membuat sebuah titik untuk mempersiapkan suatu sesi kuesioner pada hari sebelumnya dan meminta mereka dalam sesi berikutnya. Ini adalah sebuah pos pemeriksaan bagi siswa, yang akan membuat mereka tetap proaktif dan waspada sepanjang waktu. Juga, mendorong kerja tim di sesi kelas Anda. Ini akan membantu siswa memahami arti dari "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".
Jadilah Inovatif...
Kreativitas merupakan aspek yang dikuasai oleh gairah, gairah tentang apa yang ingin mereka ketahui. Dan ini adalah salah satu kualitas yang paling penting dari seorang guru yang baik. Ketika Anda mendidik anak, titik penting adalah apakah ia tetap mempertahankan apa yang telah diajarkan atau tidak. Dan itu dapat diketahui jika metode mengajar yang anda lakukan mengasyikkan. Buatlah subyek Anda menarik dan Anda akan memiliki kelas penuh dengan mata dan telinga yang penuh dengan keingintahuan , menyerap di setiap sesi yang Anda sampaikan. Lagi pula, siswa harus belajar keluar dari dorongan dan bukan karena paksaan! Misalnya, Matematika merupakan subjek permainan asah otak . Mendorong siswa untuk mencoba cara yang berbeda untuk memecahkan masalah yang sama dan Anda akan yakin pada akhir sesi bahwa setiap anak merupakan seorang yang jenius dalam dirinya sendiri. pengajaran di kelas Inovatif melibatkan gairah, perhatian dan sikap positif terhadap profesi. Siapa tahu, Anda mungkin bisa belajar banyak dari siswa Anda.
Jadilah Model ...
Jika Anda ingin siswa Anda untuk unggul, maka Anda yang harus berprestasi terlebih dahulu! Ya kan ?? Jadilah teladan bagi siswa Anda. Berfikir terbuka adalah apa yang baik harus memiliki seorang guru dan pada saat yang sama pula, Anda memberikan yang sama kepada siswa. Anda mungkin mendapatkan satu set variasi siswa setiap tahun, di mana beberapa siswa mungkin akan terkenal, beberapa mungkin introver, beberapa mungkin menghilang, namun beberapa orang lain mungkin akan acuh tak acuh. Tapi ingat, semua siswa yang tidak mampu mencapai target mereka membutuhkan bantuan dan satu-satunya orang yang bisa memberi mereka di separuh hari mereka adalah Anda dan Anda sendiri! Untuk menjadi teladan kepada siswa, ketenangan, kasih sayang, kesabaran dan ketekunan adalah ciri-ciri kunci untuk guru. Hal ini akan membantu dalam memahami psikologi anak-anak, untuk mengukur perkembangan anak. Bagaimana mereka tumbuh, bagaimana prilaku mereka di lingkungan mereka. Tak harus 24 jam mengontrol. Luangkan waktu sedikit untuk bertanya kepada orang terdekat mereka. Teman, keluarga, atau bahkan orang tua mereka. Hal ini mungkin sulit, namun jika mereka melihat Anda sedang mengawasi mereka, dimana setiap harinya Anda melakukan prosesi yang bijak, maka meraka juga akan memperhatikan Anda. Meraka akan berfikir bahwa sangat perhatian dengan meraka.
-----------------------------------------//
Kualitas seorang guru yang baik datang ditahun-tahun melalui pengalaman dan pemahaman dan pasti banyak karena pilihan. kualitas guru yang baik, yang telah dinyatakan di atas mahir untuk guru yang mengajar di sekolah menengah. Namun untuk menjadi guru sekolah di Usia Dasar (SD/PAUD), hal-hal yang dapat menjadi sulit dan rumit, sebagai anak-anak kecil, keras kepala, sering tidak "mood" dan sangat nakal. Mengajar anak-anak kecil tersebut dapat menjadi materi Anda dan patut Anda coba! Jadi apa kualitas guru yang baik untuk Usia Dasar?
Seorang guru Usia Dasar bisa dibantu dengan tingkatan yang luar biasa terhadap kesabaran dan antusiasme, dengan faktor kasih sayang dan kreativitas yang menyertainya. Dia adalah satu, yang selalu harus memiliki senyum memikat menari di wajahnya! Senyum adalah salah satu senjata terbaik untuk memulai suatu hubungan dengan anak. Selain itu, guru harus menjadi pendengar yang sangat baik untuk obrolan yang tak henti-hentinya dari anak-anak Usia Dasar. Selain itu, guru harus memahami kebutuhan anak dan harapan orang tua dan bertindak berdasarkan latar belakang keluarga meraka. Jangan memaksa mereka menciptakan "apel", jika yang mereka punya adalah "jambu". Sebuah pendidikan adalah suatu keharusan, bahkan untuk Usia Dasar, namun harus diingat, kita buka mengajar, tapi kita mendidik , membimbing, pengayom, kita bukan menciptakan , namun mengolah. Walaupun bahan dasarnya adalah "tanah liat", namun tak dapat disangkal bahwa "guci" yang harganya jutaan pun juga terbuat darinya. Perhatian bentuk dedikasi kurikulum pengajaran di Usia Dasar, di mana setiap anak membutuhkan perhatian yang didedikasikan untuk pengembangan pribadi. Mengolah potensi yang ada pada mereka !
Jadi ini yang harus saya katakan tentang tanggung jawab seorang guru. Harap Anda tahu sekarang, apa dan bagaimana kualitas guru yang baik. Seperti anak, setiap guru juga unik karena ia datang dengan teknik pengajarannya yang unik. Tetapi kualitas yang penting yang melebihi kualifikasi apapun adalah semangat, semangat untuk mengajar! Seorang guru didorong yang didorong oleh semangat pasti akan menghasilkan siswa yang paling cerdas dan disiplin! Ketika saya mengakhiri artikel ini untuk kualitas guru yang baik, saya ingin mengutip baris Henry Brook Adams:
"Seorang guru mempengaruhi keabadian, ia tidak akan pernah tahu di mana pengaruhnya akan berhenti ..."
Seorang guru Usia Dasar bisa dibantu dengan tingkatan yang luar biasa terhadap kesabaran dan antusiasme, dengan faktor kasih sayang dan kreativitas yang menyertainya. Dia adalah satu, yang selalu harus memiliki senyum memikat menari di wajahnya! Senyum adalah salah satu senjata terbaik untuk memulai suatu hubungan dengan anak. Selain itu, guru harus menjadi pendengar yang sangat baik untuk obrolan yang tak henti-hentinya dari anak-anak Usia Dasar. Selain itu, guru harus memahami kebutuhan anak dan harapan orang tua dan bertindak berdasarkan latar belakang keluarga meraka. Jangan memaksa mereka menciptakan "apel", jika yang mereka punya adalah "jambu". Sebuah pendidikan adalah suatu keharusan, bahkan untuk Usia Dasar, namun harus diingat, kita buka mengajar, tapi kita mendidik , membimbing, pengayom, kita bukan menciptakan , namun mengolah. Walaupun bahan dasarnya adalah "tanah liat", namun tak dapat disangkal bahwa "guci" yang harganya jutaan pun juga terbuat darinya. Perhatian bentuk dedikasi kurikulum pengajaran di Usia Dasar, di mana setiap anak membutuhkan perhatian yang didedikasikan untuk pengembangan pribadi. Mengolah potensi yang ada pada mereka !
Jadi ini yang harus saya katakan tentang tanggung jawab seorang guru. Harap Anda tahu sekarang, apa dan bagaimana kualitas guru yang baik. Seperti anak, setiap guru juga unik karena ia datang dengan teknik pengajarannya yang unik. Tetapi kualitas yang penting yang melebihi kualifikasi apapun adalah semangat, semangat untuk mengajar! Seorang guru didorong yang didorong oleh semangat pasti akan menghasilkan siswa yang paling cerdas dan disiplin! Ketika saya mengakhiri artikel ini untuk kualitas guru yang baik, saya ingin mengutip baris Henry Brook Adams:
"Seorang guru mempengaruhi keabadian, ia tidak akan pernah tahu di mana pengaruhnya akan berhenti ..."
Soo, jadilah seorang guru yang bersemangat !!!.
Langkah dan Susunan Pembuatan PTK beserta Proposalnya ( Penelitian Tindakan Kelas )
Pada tingkat yang paling sederhana, yaitu pada penelitian kelas: mencari tahu bagaimana siswa Anda belajar bahwa pada hari apa Anda mencoba untuk mengajar mereka dan memodifikasi kelas berikutnya yang sesuai dengan karakteristik belajar mereka. Sebagai langkah pertama, penelitian kelas membantu guru menjadi pengamat yang cerdik dalam situasi kelas yang sedang belajar.
Penelitian Tindakan Kelas lebih dari sekedar mengajar menggunakan teknik dan trik, meskipun ide standar akan lebih mengartikan " Efek dari Investigasi sistematis dari teknik pengajaran kita terhadap siswa akan bertujuan meningkatkan instuksi kita pada siswa tersebut". Hal tersebut terdiri dari dua aspek yang dapat kita lihat: repertoar teknik untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang belajar mereka dan upaya untuk mengatur informasi yang menjadi gambaran yang lebih besar dari teori pembelajaran praktis.
PTK atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua, saat ini PTK sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide to Classroom Research, menyatakan bahwa action research adalah: a from of self-reflektif inquiry undertaken by participants in a social (including education) situation in order to improve the rationality and of (a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of these practices, and (c) the situastions in which practices are carried out.
Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Untuk petunjuk lengkap dan bagian-bagian dari PTK itu sendiri dapat di lihat dan copy di bawah ini yang terdiri dari :
1. Pembuatan Proposal PTK
2. Pembuatan Laporan PTK
Secara singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan.
Untuk petunjuk lengkap dan bagian-bagian dari PTK itu sendiri dapat di lihat dan copy di bawah ini yang terdiri dari :
1. Pembuatan Proposal PTK
2. Pembuatan Laporan PTK
PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PROF. DR. H. A. FATCHAN, MPd, MSi
WAYAN DASNA, PhD, M.Ed
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROM ACTION RESEARCH)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
CATATAN KHUSUS:
PERTAMA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS MERUPAKAN PENELITIAN YANG BERTUJUAN UTAMA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DI KELAS YANG BAPAK IBU GURU AJAR, BUKAN DIKELAS YANG DIAJAR OLEH ORANG LAIN.
KEDUA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS BUKAN UNTUK MENGUJI TEORI, TETAPI SUATU PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARN DI KELAS, JADI TIDAK MEMERLUKAN HIPOTESIS KERJA, TAPI HIPOTESIS TINDAKAN.
KETIGA: PENELITIAN TINDAKAN KELAS JUGA BUKAN PENELITIAN YANG MEMBANGUN TEORI (GROUNDED THEORY), TETAPI SUATU PENELITIAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH PEMBELAJARN DI KELAS
FORMAT PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
-Halaman Judul
-Halaman Pengesahan
(yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala Sekolah)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Kerangka Konseptual
4. Hipotesis Tindakan
5. Tujuan Penelitian
6. Signifikansi Penelitian
B. KAJIAN PUSTAKA
C. METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1. Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
- RPP
- Lembar Observasi
- Tes/asesmen
PENJELASAN KOMPONEN SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
Bagaimana Menyusun Proposal PTK?
Sebelum melakukan PTK, guru diharapkan dapat menyusun proposal PTK yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Penyusunan proposal sangat diperlukan bila guru ingin memperoleh bantuan dana untuk melaksanakan penelitian kepada penyandang dana. Kualitas proposal akan menentukan apakah proposal tersebut didanai atau tidak.
Setelah proposal penelitian disetujui untuk didanai, peneliti membuat desain operasional (DO) yang telah mendeskripsikan rencana penelitian lebih operasional. DO sudah harus dilengkapi dengan perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, alat evaluasi, lembar kerja, bahan ajar, dan hal lain yang diperlukan untuk menerapkan tindakan. Bila penelitian telah memperoleh data, DO dapat dilengkapi dengan hasil penelitian dan pembahasan, serta bagian Penutup sehingga menjadi laporan penelitian. Bila guru melaksanakan PTK swadana dapat langsung membuat DO tanpa harus membuat proposal terlebih fdahulu. Berikut disajikan unsur-unsur minimal yang harus ada pada proposal PTK.
Setelah proposal penelitian disetujui untuk didanai, peneliti membuat desain operasional (DO) yang telah mendeskripsikan rencana penelitian lebih operasional. DO sudah harus dilengkapi dengan perangkat pembelajaran yang akan digunakan seperti RPP, alat evaluasi, lembar kerja, bahan ajar, dan hal lain yang diperlukan untuk menerapkan tindakan. Bila penelitian telah memperoleh data, DO dapat dilengkapi dengan hasil penelitian dan pembahasan, serta bagian Penutup sehingga menjadi laporan penelitian. Bila guru melaksanakan PTK swadana dapat langsung membuat DO tanpa harus membuat proposal terlebih fdahulu. Berikut disajikan unsur-unsur minimal yang harus ada pada proposal PTK.
Sistematika Usulan Penelitian Tindakan Kelas (Proposal PTK)
1. JUDUL PENELITIAN
1) Mencerminkan permasalahan pokok yang akan dipecahkan, sedapat mungkin mengandung unsur variabel utama yang diteliti.
2) Judul harus deklaratif, singkat, spesifik, jelas (8-15 kata) dan memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan.
3) Pada judul harus tampak masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
2) Judul harus deklaratif, singkat, spesifik, jelas (8-15 kata) dan memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan.
3) Pada judul harus tampak masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
-Contohnya:
1) Penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi”.
2) Penggunaan metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas 11 SMAN ............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......
2) Penggunaan metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas 11 SMAN ............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......
2. PENDAHULUAN/ LATAR BELAKANG MASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu, secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu, secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang dianggap penting untuk dipecahkan/ diberikan solusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.
3. RUMUSAN MASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan untuk PTK selanjutnya.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan untuk PTK selanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan atau keefektifan tindakan yang diambil.
-Contohnya:
1) Apakah penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi?
-Contohnya:
1) Apakah penggunaan metode Pembelajaran Peta Konsep dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi?
2) Bagaimana implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas 11 SMAN ............?
3) Apakah penggunaan Media Foto Berwarna dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam?
4) Apakah Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......?
3) Apakah penggunaan Media Foto Berwarna dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam?
4) Apakah Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......?
4. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk bukan kalimat tanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
-Contohnya:
1) Penerapan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
-Contohnya:
1) Penerapan metode Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 9 di SMP Negeri 8 Malang pada materi IPA-Biologi.
2) Implementasi metode Pengamatan Lapangan untuk Meningkatkan aktivitas dan kreativitas anak kelas 11 SMAN ............
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......
5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau dalam rumusan masalah.
3) Penggunaan Media Foto Berwarna untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa SDN ....................... pata materi Sumber Daya Alam
4) Penerapan Metode Tim Game Tournament untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran PKn SMAN......
5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau dalam rumusan masalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau manfaat hasil penelitian.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau manfaat hasil penelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan atau kebijakan, dan sebagainya.
7. KAJIAN PUSTAKA ATAU KERANGKA KONSEPTUAL
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
7. KAJIAN PUSTAKA ATAU KERANGKA KONSEPTUAL
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” tulisan orang lain.
Kedua:
Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau hasil penelitian orang lain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” hasil penelitian orang lain tersebut.
8. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
9. METODE PENELITIAN
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” hasil penelitian orang lain tersebut.
8. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
9. METODE PENELITIAN
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan pada materi Pasar siswa kelas 11 SMAN 50 Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data (misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah, Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data (misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah, Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan penjelasan sebagai berikut.
SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan penjelasan sebagai berikut.
SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
START IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA
PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA
PERENCANAAN ACTION (OBSERVASI
PERBAIKAN UNTUK
PERENCANAAN BARU
REFLEKSI
PENJELASAN MASING-MASING KOMPONEN SIKLUS
Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus. Karena ketika pada putaran siklus yang ketiga pada umumnya semua problem telah dapat dipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak).
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak).
2. MELAKUKAN PERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak). Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui pendekatan atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas, terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas, terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8) Siap di-action-kan.
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8) Siap di-action-kan.
3. MELAKSANAKAN TINDAKAN/ ACTION DAN (DAN OBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (action) dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri. Untuk melakukan pengamatan itu sebaiknya bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya. Sehingga pengamatan dapat dilakukan secara objektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam kelas) selama action.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam kelas) selama action.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4. REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya;
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana kelas, dan sejenisnya.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.
PERBAIKAN RENCANA (BARU)
Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar hasil catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk perubahan atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.
AKHIR TINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan (kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya
10. DAFTAR PUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku (ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
11. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan dan penyusunan laporan.
2) Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian (selama 6 sampai 10 bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK satu atau dua kali dalam satu tahun.
12. PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau guru melaksanakan PTK sendiri.
13. RENCANA BIAYA PENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak perlu dilengkapi.
14. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) RPP
2) Instrumen penelitian
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan (kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya
10. DAFTAR PUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku (ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
11. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan dan penyusunan laporan.
2) Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian (selama 6 sampai 10 bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK satu atau dua kali dalam satu tahun.
12. PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau guru melaksanakan PTK sendiri.
13. RENCANA BIAYA PENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak perlu dilengkapi.
14. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) RPP
2) Instrumen penelitian
PEMBUATAN LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
OLEH
PROF. DR. H. A. FATCHAN, MPd, MSi
I WAYAN DASNA, PhD, MS.Ed
Lembaga Penelitian
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MEMBUAT LAPORAN HASIL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROM ACTION RESEARCH)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------CATATAN KHUSUS:
PERTAMA: DALAM LAPORAN PENELITIAN PTK, PENELITI TINGGAL MENYALIN PROPOSAL PTK MENJADI = BAB I: PENDAHULUAN; BAB II: KAJIAN PUSTAKA; DAN BAB III: METODE PENELITIAN; YANG DITAMBAHI DENGAN BAB IV: HASIL DAN PEMBAHAHASAN dan; BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
KEDUA: PENELITI HARUS MEMBUAT ABSTRAK HASIL PENELITIAN YANG DITULIS PADA LEMBAR DEPAN SETELAH COVER LAPORAN HASIL PENELITIAN
KEDUA: PENELITI HARUS MEMBUAT ABSTRAK HASIL PENELITIAN YANG DITULIS PADA LEMBAR DEPAN SETELAH COVER LAPORAN HASIL PENELITIAN
FORMAT LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Cover/Halaman Judul Halaman Pengesahan (yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala Sekolah) Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kerangka Konseptual/ Definisi Operasional
5. Hipotesis Tindakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. BERBAGAI KONSEP TENTANG VARIABEL YANG DITELITI (dapat dilihat di rumusan masalah dan/atau judul)
2. BEBERAPA TEMUAN PENELITIAN TERDAHULU
BAB III METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1. Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Setting daerah penelitian
2. Sajian data penelitian
1) siklus I,
2) siklus II, dst)
3. Analisis Data
4. Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan
5. Pembahasan Implementasi Tindakan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
- RPP
- Lembar Observasi
- Tes/asesmen
- Data (mentah)/ Foto Kegiatan Pelaksanaan PTK
Cover/Halaman Judul Halaman Pengesahan (yang ditandatangani oleh Ketua Peneliti dan Kepala Sekolah) Kata Pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kerangka Konseptual/ Definisi Operasional
5. Hipotesis Tindakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. BERBAGAI KONSEP TENTANG VARIABEL YANG DITELITI (dapat dilihat di rumusan masalah dan/atau judul)
2. BEBERAPA TEMUAN PENELITIAN TERDAHULU
BAB III METODE/PROSEDUR PENELITIAN
1. Pemilihan Setting Penelitian
2. Rancangan Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Setting daerah penelitian
2. Sajian data penelitian
1) siklus I,
2) siklus II, dst)
3. Analisis Data
4. Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan
5. Pembahasan Implementasi Tindakan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
- RPP
- Lembar Observasi
- Tes/asesmen
- Data (mentah)/ Foto Kegiatan Pelaksanaan PTK
PENJELASAN KOMPONEN DALAM SISTEMATIKA LAPORAN PTK
Cover/Halaman Judul
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), lambang sekolah/lambang tutwuri handayai, nama sekolah dan Depdiknas Kab/kota dimana penelitian itu dilakukan. (semua tulisan diformat tengah/center)
Halaman Pengesahan
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), tempat penelitian, waktu penelitian berapa bulan, dana penelitian berapa besarnya, tandatangan oleh Ketua Peneliti sebelah kanan dan mengetahui serta ditandatangani Kepala Sekolah disebelah kiri dan/Diknas yang disertai stempel)
Kata Pengantar
Isinya: Ucapan terimakasih dari berbagai fihak, judul penelitian yang telah diselesaikan, singkatan hasil penelitian ini, dan mohon koreksi perbaikan dari para pihak.
Abstrak
Khusus abstrak ditulis satu spasi. Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim, semua disebutkan baik ketua maupun anggota), singkatan latarbelakang masalah (satu paragraf), metode penelitian, tujuan/rumusan masalah penelitian, subjek penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisis data. Selanjutnya, ringkasan/simpulan hasil penelitian serta beberapa sarannya. Kemudian dibawahnya ditulis kata-kata kunci yang terkait dengan judul penelitiannya.
Daftar Isi
Isinya: Tulis nama semua bab dan sub-bab yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamanya
Daftar Tabel
Isinya: Tulis nama semua Tabel yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamannya
Daftar Gambar
Isinya: Tulis nama semua Gambar yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamannya
BAB I PENDAHULUAN (sama dengan proposal penelitian)
1. LATAR BELAKANG MASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu, secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang dianggap penting untuk dipecahkan/ diberikan solusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan untuk PTK selanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan atau keefektifan tindakan yang diambil.
3. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk bukan kalimat tanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
4. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau dalam rumusan masalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau manfaat hasil penelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan atau kebijakan, dan sebagainya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA (sama dengan proposal penelitian)
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” tulisan orang lain.
Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau hasil penelitian orang lain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” hasil penelitian orang lain tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN (sama dengan proposal penelitian)
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan pada materi Pasar siswa kelas 11 SMAN 50 Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data (misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah, Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan penjelasan sebagai berikut.
SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
START IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA
PERENCANAAN ACTION (OBSERVASI
PERBAIKAN UNTUK
PERENCANAAN BARU
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), lambang sekolah/lambang tutwuri handayai, nama sekolah dan Depdiknas Kab/kota dimana penelitian itu dilakukan. (semua tulisan diformat tengah/center)
Halaman Pengesahan
Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim semua disebutkan baik ketua maupun anggota), tempat penelitian, waktu penelitian berapa bulan, dana penelitian berapa besarnya, tandatangan oleh Ketua Peneliti sebelah kanan dan mengetahui serta ditandatangani Kepala Sekolah disebelah kiri dan/Diknas yang disertai stempel)
Kata Pengantar
Isinya: Ucapan terimakasih dari berbagai fihak, judul penelitian yang telah diselesaikan, singkatan hasil penelitian ini, dan mohon koreksi perbaikan dari para pihak.
Abstrak
Khusus abstrak ditulis satu spasi. Isinya: Tulis judul, nama para peneliti (kalau tim, semua disebutkan baik ketua maupun anggota), singkatan latarbelakang masalah (satu paragraf), metode penelitian, tujuan/rumusan masalah penelitian, subjek penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisis data. Selanjutnya, ringkasan/simpulan hasil penelitian serta beberapa sarannya. Kemudian dibawahnya ditulis kata-kata kunci yang terkait dengan judul penelitiannya.
Daftar Isi
Isinya: Tulis nama semua bab dan sub-bab yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamanya
Daftar Tabel
Isinya: Tulis nama semua Tabel yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamannya
Daftar Gambar
Isinya: Tulis nama semua Gambar yang ada di dalam naskah laporan hasil penelitian saudara dan beri nomor halamannya
BAB I PENDAHULUAN (sama dengan proposal penelitian)
1. LATAR BELAKANG MASALAH
1) Berisi latar belakang dan identifikasi permasalahan, yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan, uraikan dan jelaskan berbagai masalah yang dijumpai di kelas yang akan dipakai sebagai subjek PTK (sebaiknya lebih dari 3 masalah yang disajikan di sini)
2) Semua masalah yang disajikan dalam latar belakang masalah sebaiknya diyakinkan dengan angka-angka (misalnya: 19 dari 40 siswa kelas 8 SMP..........., nilai ulangan pada materi Pasar pada matapelajaran IPS Ekonomi dibawah 50), jika perlu diyakinkan dengan menampilkan tabel-tabel persentase.
3) Akan lebih baik kalau di sini juga dijelaskan beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu, secara singkat yang terkait dengan penelitian yang akan saudara teliti.
4) Dari berbagai masalah yang telah diuraikan di atas, pilihlah salah satu atau dua masalah yang dianggap penting untuk dipecahkan/ diberikan solusinya
5) Pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaannya telah selesai.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Perumusan masalah berupa kalimat-kalimat naratif, baik berupa pertanyaan maupun pernyataan problematis.
2) Rumusan masalah harus menampakkan masalah yang akan diteliti dan tindakan (metode pembelajaran) yang diterapkan untuk memecahkan masalah.
3) Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian.
4) Pada dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah yang ada disini.
5) Jumlah masalah yang diteliti boleh sebanyak: 1 atau 2 rumusan masalah, atau lebih. Tetapi jangan memecahkan banyak masalah dalam sekali PTK. Karena masalah-masalah tersebut dapat digunakan untuk PTK selanjutnya.
6) Biasanya dikemukakan beberapa butir permasalahan yang secara eksplisit menggambarkan tahap-tahap diagnosis masalah, terapi yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan gambaran keberhasilan atau keefektifan tindakan yang diambil.
3. TUJUAN PENELITIAN
1) Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk bukan kalimat tanya.
2) Berisi sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai dengan fokus permasalahan yang telah dirumuskan
3) Rumusan tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah dan judul penelitian.
4. HOPOTESIS TINDAKAN (JIKA DIPERLUKAN)
1) Kalimat hipotesis tindakan harus sejalan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian
2) Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas, tidak wajib/ tidak harus ada.
3) Peneliti boleh mencantumkan hipotesis tindakan atau tidak mencantumkannya dalam suatu proposal penelitian.
4) Hipotesis tindakan tidak dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan atau hubungan sebagaimana hipotesis dalam penelitian kuantitatif.
5) Hipotesis tindakan memuat usulan tindakan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
5. DEFINISI OPERASIONAL
1) Berisi penegasan beberapa istilah penting (variabel-variabel) yang digunakan dalam judul dan atau dalam rumusan masalah.
2) Beberapa istilah itu diuraikan dan dijelaskan sejalan dengan pengertian yang diinginkan, yang sesungguhnya, atau yang ada dilapangan seperti yang dimau dalam penelitian ini.
3) Dalam definisi operasional bukan uraian tentang konsep dari pendapat orang lain, tetapi uraian tentang istilah sesungguhnya yang ada di lapangan/sekolah yang akan diteliti.
6. MANFAAT PENELITIAN
1) Pada bagian ini peneliti memberikan gambaran yang jelas dan realistik mengenai kegunaan atau manfaat hasil penelitian.
2) Manfaat yang diuraikan dapat dikaitkan dengan peneliti, guru dan atau siswa, pengambil keputusan atau kebijakan, dan sebagainya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA (sama dengan proposal penelitian)
Pertama:
1) Berisi sejumlah teori yang relevan yang dijadikan sebagai kerangka acuan dalam kegiatan penelitian atau pemandu kegiatan penelitian.
2) Kerangka acuan ini analog dengan kerangka teori dalam penelitian kuantitatif.
3) Menguraikan secara perspektif tentang Konsep variabel-variabel yang diteiliti yang telah ditulis dalam rumusan masalah. Misal: Konsep Hasil Belajar; Konsep Media Pembelajaran Foto Berwarna, dsb
4) Terkait dengan butir 3) sebaiknya peneliti mengutip minimal tiga pendapat dari para ahli pada setiap konsep itu. Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa ahli tersebut. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” tulisan orang lain.
Kedua:
1) Berisi sejumlah paparan hasil penelitian terdahulu yang sejenis, baik hasil penelitiannya sendiri atau hasil penelitian orang lain.
2) Setidaknya membaca sebanyak 3 (tiga) judul hasil penelitian terdahulu yang seharusnya dirujuk oleh peneliti.
3) Menguraikan secara perspektif tentang hasil-hasil penelitian terdahulu tersebut. Uraikan tentang: apa judulnya, dimana dilakukan, kapan, siapa subjek penelitiannya, dan apa hasil penelitiannya. Semuanya dijelaskan dalam kajian pustaka ini.
4) Selanjutnya, peneliti membuat statement sendiri, dimana statement peneliti itu berdasarkan atas kajian dari beberapa hasil penelitian tersebut. Apa yang diduga berbeda dan apa kesamaannya dengan penelitian terdahulu tersebut, uraiakan di kajian pustaka ini. Jadi peneliti tidak hanya sekedar “menjejer” atau “copy paste” hasil penelitian orang lain tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN (sama dengan proposal penelitian)
Metode atau prosedur penelitian menguraikan secara rinci:
1) Setting, daerah, atau lokasi penelitian (misalnya: penelitian dilakukan di SMAN 50 Malang),
2) Subyek yang terlibat sebagai peneliti, kolaborator, atau partisipan (misalnya: penelitian dilakukan pada materi Pasar siswa kelas 11 SMAN 50 Malang),
3) Instrumen atau alat-alat dan teknik pemantauan atau monitoring dalam proses pengumpulan data (misalnya cheklist pengamatan dan soal untuk tes hasil belajar),
4) Teknik Pengumpulan Data: pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi ketika peneliti melakukan aksi/pelaksanaan PTK, tes ketika penelitian memberikan soal untuk tes akhir tindakan/pelajaran, dan dokumentasi ketika peneliti mencari data pendukung di kantor Sekolah, Diknas, atau di TU sekolah, dsb.
5) Analisis data: analisis data dalam PTK sebaiknya cukup berupa tabel persentase dan perbandingan peningkatan antartabel (gain-score) hasil siklus pertama dengan siklus kedua, siklus 2 dengan 3, dan seterusnya.
6) Langkah-langkah yang ditempuh melalui tahap-tahap atau siklus penelitian tindakan, dengan penjelasan sebagai berikut.
SIKLUS, TAHAPAN, DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
START IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHANNYA
PERENCANAAN ACTION (OBSERVASI
PERBAIKAN UNTUK
PERENCANAAN BARU
REFLEKSI
PENJELASAN MASING-MASING KOMPONEN SIKLUS
Masing-masing siklus dalam penelitian tindakan kelas saling mempunyai keterkaitan, sehingga siklus tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh. Beberapa ahli berpendapat hasil yang afdol pada pelaksanaan PTK minimal sebanyak tiga kali putaran siklus. Karena ketika pada putaran siklus yang ketiga pada umumnya semua problem telah dapat dipecahkan.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
Membuat rencana penelitian sebagai peneliti guru terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami ketika mereka mengajar di berbagai kelas yang ada. Semua permasalahan yang dialami dan atau pernah dialami dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen, kemudian diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui metode pembelajaran yang menurut bapak-ibu guru tepat. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya dituangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua itu dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian. Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP bapak-ibu melaksanakan action dan dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri dan atau dengan sejawat guru lainnya. Berdasarkan pelaksanaan tersebut dilakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Selanjutnya, berdasarkan hasil refleksi dilakukan perencanaan lagi untuk pelaksnaan siklus berikutnya.
1. MELAKUKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (RIIL), PENYEBAB MASALAH, DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak).
Dalam melakukan perencanaan dan membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru (sebagai peneliti) terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak).
2. MELAKUKAN PERENCANAAN
Membuat rencana penelitian (biasanya disebut proposal penelitian) seorang guru sebagai peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang selama ini terjadi dan dialami oleh guru ketika mereka mengajar di kelas (di macam-macam kelas, IPS, IPA, dan atau Bahasa, di kelas satu, kelas dua, dan atau kelas tiga). Semua permasalahan nyata yang dialami dan atau pernah dialami oleh para guru itu dicatat atau ditulis. Selanjutnya, dipilih satu atau dua permasalahan yang paling urgen (paling penting dan mendesak). Kemudian, dicanangkan dan diberikan beberapa alternatif pemecahannya melalui pendekatan atau metode pembelajaran. Metode pembelajaran apa yang menurut bapak-ibu guru yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang mendesak itu. Metode yang digunakan itu seharusnya yang bapak-ibu kuasai. Pemecahan masalah tersebut selanjutnya bapak-ibu tuangkan dalan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Semua yang diuraikan di atas dituangkan dalam tulisan yang dinamai proposal penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas, terutama mengidentifikasi dan mementukan masalah penelitian, sebagai berikut.
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
1) Permasalahan yang diidentifikasi harus merupakan masalah riil guru. Untuk itu perlu disertai data empirik, yaitu data yang berupa angka-angka, persentase, jumlah, dan sejenisnya. Bukan hanya data kualitatif seperti sebagiab besar, sebagian kecil, kebanyakan, dan sejenisnya;
2) Bersifat prblematik (dapat dipemecahkan & mendesak);
3) Masalah yg dipecahkan bermanfaat jelas;
4) Feasible & researchable;
5) Perumusan masalah berbentuk kesenjangan atau kalimat tanya;
6) Mengidentifikasi penyebab masalah;
7) Berbagai alternatif pemecahannya (brainstorming dengan guru lain/kolaboratif); dan
8) Siap di-action-kan.
3. MELAKSANAKAN TINDAKAN/ ACTION DAN (DAN OBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (action) dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri. Untuk melakukan pengamatan itu sebaiknya bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya. Sehingga pengamatan dapat dilakukan secara objektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam kelas) selama action.
8) Siap di-action-kan.
3. MELAKSANAKAN TINDAKAN/ ACTION DAN (DAN OBSERVASI)
Berdasarkan proposal penelitian dan rancangan pembelajaran yang ada di RPP itulah bapak-ibu melaksanakan penelitian tindakan kelas (action). Selama melaksanakan penelitian tindakan kelas (action) dilakukan pengamatan (observasi) oleh ibu-bapak sendiri. Untuk melakukan pengamatan itu sebaiknya bapak-ibu dibantu oleh teman sejawat guru lainnya. Sehingga pengamatan dapat dilakukan secara objektif.
Dalam pelaksanaan aksi atau pelaksanaan tindakan (action di kelas) perlu disiapkan hal-hal berikut.
1) Bagaimana organisasi kelas
2) siapa yang melakukan observasi dan yang mencatat atau yang mengambil data di lapangan (di dalam kelas) selama action.
3) Siapa yang mengamati dan bagaimana bentuk alat (instrumen) untuk observasi
4) Dalam hal pelaksanaan PTK siswa harus dilibatkan
4. REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya;
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana kelas, dan sejenisnya.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.
PERBAIKAN RENCANA (BARU)
Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar hasil catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk perubahan atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.
AKHIR TINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan (kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang:
1. Setting daerah/lokasi penelitian
yang berisi tentang uraian secara rinci dan kronologis tentang kondisi daerah/lokasi penelitian
2. Sajian data penelitian
Hasil penelitian berisi paparan tentang uraian penelitian yang sejalan dengan tujuan penelitian. Pada dasarnya uraian hasil penelitian berisi menjawab pertanyaan penelitian atau menjawab tujuan penelitian berdasarkan banyaknya siklus yang diterapkan/di action-kan:
SIKLUS I:
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini. Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya.
SIKLUS II:
Pada dasarnya uraian pada siklus dua sama dengan siklus pertama, namun perlu dijelaskan apa saja perkembangan/ perubahan pembelajaran yang dilakukan pada siklus dua ini, isinya sebagai berikut.
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini. Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya, dan begitu seterusnya. Jika pada siklus dua dirasa sudah cukup maka laporan pemaparan data cukup sampai disini.
3. Analisis Data Temuan Penelitian
Isi sub-bab analisis data yaitu:
1) Sandingkan dan bandingkan data (Tabel persentase) pada siklus pertama dan siklus dua.
2) Jika dilakukan 3 siklus, maka bandingkan dan sandingkan ketiga data (Tabel %) yang ada tersebut
3) Berikan penjelasan/uraian seberapa besar peningkatan yang terjadi antarsiklus tersebut (siklus 1, 2, dan 3) dan berikanlah komentar-komentar saudara sebagai peneliti
4.Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan
Isinya:
-Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada sub-bab di atas, maka jelaskan apakah temuan penelitian saudara sejalan dengan tujuan penelitian yang telah saudara tulis didepan atau tidak.
-Dengan kata lain, saudara juga menguji hipotesis tindakan yang telah saudara sebutkan di atas (di Bab I, bila saudara menggunakan sub-bab hipotesis tindakan).
-Dengan begitu, uraian sub-bab ini sebenarnya menjawab tujuan penelitian suadara. Jika ada dua tujuan, maka ada dua temuan. Jika ada tiga tujuan, maka ada tiga temuan penelitian.
4) Dalam hal pelaksanaan PTK siswa harus dilibatkan
4. REFLEKSI
1. Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya terjadi pada: siswa, guru, suasana kelas, dan seterusnya;
2. Dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent;
3. Mencatat kekurangan/kelemahan yang ada; dan
4. Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru.
Berdasarkan pelaksanaan (action) dan hasil pengamatan bapak-ibu guru melakukan refleksi (perenungan) bisa dilakukan sendiri dan atau lebih baik dilakukan bersama sejawat guru yang membantu pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi inilah bapak-ibu guru melakukan perencanaan lagi untuk siklus berikutnya. Hal ini dilakukan bila dalam pelaksanaan siklus pertama itu hasilnya masih belum maksimal. Perencanaan berikutnya tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan termasuk perubahan atau pengembangan RPP. Yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada waktu melakukan refleksi adalah hal-hal sebagai berikut.
1) Kegiatan mengulas secacar kritis tentang perubahan ygan terjadi pada baik pada siswa, guru, suasana kelas, dan sejenisnya.
2) Merefleksi dengan menggunakan pertanyaan: how, why, & what extent.
3) Mencatat kekurangan/kelamahan yang ada selama perencanaan, khususnya selama pelaksanaan tindakan (action)
4) Berbagai hal tersebut sebagai bahan untuk perbaikan rencana baru pada siklus berikutnya. Jika pelaksaan pada saat itu masih belum maksimal.
PERBAIKAN RENCANA (BARU)
Upaya perbaikan untuk perencanaan “baru” (untuk kegiatan siklus berikutnya), dilakukan atas dasar hasil catatan tindakan (action) dan refleksi. Perencanaan baru ini tentu dilakukan perubahan-perubahan atau pengembangan-pengembangan perencanaan metode pembelajarannya. Dan tentunya termasuk perubahan atau pengembangan RPP yang akan dilakukan pada siklus atau putaran berikutnya.
AKHIR TINDAKAN
1) Biasanya setelah 3 kali putaran PTK sudah dianggap/bias diakhiri dan dilaporkan hasilnya
2) Aspek yang dilaporkan: (1) setting kondisi lokasi; (2) hasil pelaksanaan tiap siklus, hasil pengamatan (kemajuan yang dicapai), hasil refleksi (berbagai perbaikan yang dilakukan); pembahasan hasil terhadap keseluruhan siklus (missal, memaparkan table hasil antar siklus dan seterusnya)
3) Berbagai perubahan yang perlu dicatat:
Siswa:
-Hasil belajar (harian, tengah semester, semester)
-Motivasi terhadap proses belajar mengajar
-Aktivitasnya
-Catatan portofolio
-Perubahan sikap dan lain sebagainya
Guru:
-Peningkatan pengetahuan
-Pengelolaan kelas
-Kepercayaan diri
-Peningkatan keterampilan mengajar
-Kecekatan
-Kemampuan proses belajar mengajar dan lain sebagainya
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang:
1. Setting daerah/lokasi penelitian
yang berisi tentang uraian secara rinci dan kronologis tentang kondisi daerah/lokasi penelitian
2. Sajian data penelitian
Hasil penelitian berisi paparan tentang uraian penelitian yang sejalan dengan tujuan penelitian. Pada dasarnya uraian hasil penelitian berisi menjawab pertanyaan penelitian atau menjawab tujuan penelitian berdasarkan banyaknya siklus yang diterapkan/di action-kan:
SIKLUS I:
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini. Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya.
SIKLUS II:
Pada dasarnya uraian pada siklus dua sama dengan siklus pertama, namun perlu dijelaskan apa saja perkembangan/ perubahan pembelajaran yang dilakukan pada siklus dua ini, isinya sebagai berikut.
1 Paparkan data hasil penelitian pada setiap siklus yang dilakukan. Paparkan hasil pengamatan (termasuk kemajuan yg dicapai). Paparan dalam bentuk Tabel persentase dan dibawahnya diberikan komentar tentang angka (persentase) yang ekstrim-ekstrim saja. Tabel persentase tersebut, misalnya tentang:
Siswa:
-hasil belajar (harian, tengah semerter, semesteran)
-motivasi terhadap PBM
-aktivitasnya
-catatan portofolio
-perubahan sikap, dls
Guru:
-peningkatan pengetahuan
-pengelolaa kelasnya
-kepercayaan diri
-peningkatan keterampilan mengajar
-kecekatan mengajar
-kemampuan PBM, dls
2 Paparkan hasil refleksi, dengan guru/siapa saja refleksi dilakukan, dan uraikan/ jelaskan di sini. Termasuk berbagai perbaikan yg disarankan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Berbagai perubahan yang perlu dilakukan pada siklus selanjutnya, dan begitu seterusnya. Jika pada siklus dua dirasa sudah cukup maka laporan pemaparan data cukup sampai disini.
3. Analisis Data Temuan Penelitian
Isi sub-bab analisis data yaitu:
1) Sandingkan dan bandingkan data (Tabel persentase) pada siklus pertama dan siklus dua.
2) Jika dilakukan 3 siklus, maka bandingkan dan sandingkan ketiga data (Tabel %) yang ada tersebut
3) Berikan penjelasan/uraian seberapa besar peningkatan yang terjadi antarsiklus tersebut (siklus 1, 2, dan 3) dan berikanlah komentar-komentar saudara sebagai peneliti
4.Temuan Penelitian atau Pengujian Hipotesis Tindakan
Isinya:
-Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan pada sub-bab di atas, maka jelaskan apakah temuan penelitian saudara sejalan dengan tujuan penelitian yang telah saudara tulis didepan atau tidak.
-Dengan kata lain, saudara juga menguji hipotesis tindakan yang telah saudara sebutkan di atas (di Bab I, bila saudara menggunakan sub-bab hipotesis tindakan).
-Dengan begitu, uraian sub-bab ini sebenarnya menjawab tujuan penelitian suadara. Jika ada dua tujuan, maka ada dua temuan. Jika ada tiga tujuan, maka ada tiga temuan penelitian.
5.Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian, rambu-rambu penulisan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
(1) Pembahasan hasil dilakukan terhadap keseluruhan siklus;
(2) Misalnya dengan memaparkan tabel hasil antarsiklus dan berbagai pengalaman keuntungan dan keutamaan temuan yang dialami pada waktu pelaksanaan (action) semuanya dijelaskan di sini;
(3) Temuan penelitian hendaknya didiskusikan/didialogkan dengan berbagai kajian teori dan temuan penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan di bab tiga tentan kajian pustaka.
(1) Pembahasan hasil dilakukan terhadap keseluruhan siklus;
(2) Misalnya dengan memaparkan tabel hasil antarsiklus dan berbagai pengalaman keuntungan dan keutamaan temuan yang dialami pada waktu pelaksanaan (action) semuanya dijelaskan di sini;
(3) Temuan penelitian hendaknya didiskusikan/didialogkan dengan berbagai kajian teori dan temuan penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan di bab tiga tentan kajian pustaka.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1) Kesimpulan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian. Jika tujuan penelitiannya 2 kesimpulannya ya dua, Jika tujuan penelitiannya 1 kesimpulannya ya simpulannya satu. Dan begitu seterusnya
2) Paparkan kesimpulan biasanya berupa beberapa simpulan yang sejalan atau berurutan dengan rumusan masalah/tujuan penelitian.
Saran
Isinya yaitu paparkan beberapa saran sejalan dengan temuan penelitian.
Saran bisa ditujukan kepada penelitian lanjutan apa, aktivitas belajar siswa, guru, sekolah, dan komponen sekolah/pendidikan lainnya yang terkait dengan temuan peneitian.
DAFTAR PUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku (ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
Contoh:
Fatchan, Ach, 2009, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Jenggala Pustaka Utama-
Lemlit UM.
Stringer, Ernie, 2004, Action Researh in Education, Columbus – New Jersey - Ohio, Merrill
Prentice Hall.
Kesimpulan
1) Kesimpulan pada dasarnya menjawab secara singkat tujuan penelitian. Jika tujuan penelitiannya 2 kesimpulannya ya dua, Jika tujuan penelitiannya 1 kesimpulannya ya simpulannya satu. Dan begitu seterusnya
2) Paparkan kesimpulan biasanya berupa beberapa simpulan yang sejalan atau berurutan dengan rumusan masalah/tujuan penelitian.
Saran
Isinya yaitu paparkan beberapa saran sejalan dengan temuan penelitian.
Saran bisa ditujukan kepada penelitian lanjutan apa, aktivitas belajar siswa, guru, sekolah, dan komponen sekolah/pendidikan lainnya yang terkait dengan temuan peneitian.
DAFTAR PUSTAKA
1) Yang ditulis dalam Daftar Pustaka harus dirujuk/terkutip di dalam naskah proposal, dan sebaliknya nama yang dikutip dalam naskah proposal harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
2) Urutan penulisan Daftar Pustaka yang gunakan urutannya: nama penulis buku, tahun terbit, judul buku (ditulis/dicetak miring), kota tempat terbit, dan nama penerbit
3) Disusun dengan urutan secara abjad nama pengarang,
Contoh:
Fatchan, Ach, 2009, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Jenggala Pustaka Utama-
Lemlit UM.
Stringer, Ernie, 2004, Action Researh in Education, Columbus – New Jersey - Ohio, Merrill
Prentice Hall.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
1) Berisi jadwal atau matrik kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dilapangan dan penyusunan laporan.
2) Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Penelitian.
3) Jadwal penelitian dibuat sejak pembuatan proposal sampai dengan pembuatan laporan penelitian (selama 6 sampai 10 bulan)
4) Dengan demikian, yang realistik seorang guru atau sekelompok guru hanya mampu melakukan PTK satu atau dua kali dalam satu tahun.
2.PERSONALIA
Semua tim peneliti yang melaksanakan penelitian di lapangan harus tercantum semua, kecuali kalau guru melaksanakan PTK sendiri.
3.RINCIAN BIAYA PENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak perlu dilengkapi.
3.RINCIAN BIAYA PENELITIAN
Berisi rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian antara lain: untuk transport, uang lelah/honorarium, bahan habis, penyusunan instrumen, sewa peralatan dan sebagainya. Bila penelitian tersebut swadana, bagian ini tidak perlu dilengkapi.
3.RPP 4.INSTRUMEN PENELITIAN 5.CV PARA PENELITI 6.FOTO DOKUMENTASI, DLL
Subscribe to:
Posts (Atom)