'/>

Monday, May 30, 2011

Masih Pantaskah Jadi Pendidik Guru yang Perokok?

Banyak orang pintar dan terdidik, bahkan pendidik namun merokok juga. Apakah tidak ada kaitan antara harus merokok dengan logika kepintarannya? Apakah tidak lengkap kalau tidak merokok? Apakah pantas dan harus dimaklumi seorang pendidik merokok meskipun sedang tidak di lingkungan sekolah? Apakah ia tak sadar itu akan ditiru siswanya? Guru tapi perokok? Apa mau mengajari siswa merokok juga? Pembenaran dan pengelakan lagi?!
Semua ruang umum berbau pendidikan diupayakan disterilkan dari iklan rokok. Hanya iklan saja yang di dalamnya tertulis peringatan merokok tidak baik untuk kesehatan pun tidak boleh bebas mengiklankan diri. Ruang publik pertelevisian pun hanya diberikan jam iklan khusus. Itu pun tidak boleh ditampakkan rokoknya. Iklan rokok ini rupanya hanya terjadi di Indonesia. Negara yang belum punya komitmen untuk menyehatkan rakyatnya. Hanya memikirkan keuntungan jangka pendek. Guru perokok malah lebih memprihatinkan,  ia tidak dibayar untuk mengiklankan rokok yang dihisapnya tetapi secara tak disadarinya guru perokok itu menjadi media iklan yang tak dibayar!
Prilaku guru itu tidak dapat diparsialkan. Profesi guru itu bersifat melekat berlaku 24 jam. Di luar sekolah juga tetap disebut guru, apalagi kepala sekolah. Apakah pantas pendidik turut ‘mengkampanyekan’ gerakan ayo merokok dengan aktivitas merokok-nya? Kalau diingatkan selalu saja berseloroh yang tidak mencerminkan prilaku seorang pendidik, dengan mencari pembenaran. Tak pantas deh guru seorang perokok!
Sebuah pengingkaran logika akan aktivitas merokok bagi orang yang diberi akal. Apalagi kalau diri kita seorang guru. Mungkin kalau bukan guru mencari dalih pembenaran untuk merokok masihlah dimaklumi, kalau guru, itu sudah terlalu. Anda, temen saya, guru, kepala sekolah, yang baca tulisan ini pikirkanlah dan hentikanlah kebiasaan merokok itu. Banyak aktivitas pengalihnya kok, jangan cari alasan lain lagi, ya.
Andai logika yang ia pakai benar mestinya orang tidak akan mau merokok apapun alasannya. Soal kebiasaan, merokok jelas kebiasaan buruk. Merokok merugikan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Carilah logika pembenarannya, yang kita dapat pastilah ingkaran akan logika normal. Ada cara elegan lain yang tidak merugikan diri, orang lain dan lingkungan kok. Mau tau? Pakai saja logika normal kita.
Anda, temen saya, mengaku berprofesi guru, tapi perokok, sudah saatnya hentikan kebiasaan buruk merokok. Anda mau semua anak didik anda jadi perokok? Anda tidak mengajarkan untuk merokok secara tak langsung, tapi mengajarkannya dengan prilaku anda yaitu prilaku merokok meskipun merokok di luar lingkungan sekolah. Sadarilah itu. Sayangi mereka juga keluarga anda dengan tidak mengasapinya dengan asap rokok.
Saya memang tidak suka merokok, tidak kuat asapnya itu. Tapi di rumah tetap saya siapkan asbak plus kipas angin untuk temen saya kalau bertamu. Kipas angin untuk membuang asap rokoknya. Saya tidak bisa melarangnya, tapi hanya ingin menyadarkan saja utamanya teman-teman guru perokok, kalau saja mau siuman dari ketaksadaran merokok itu. Guru tidak sepantasnya jadi perokok, ayo berhentilah merokok…
Tahu model pendidikan karakter kan?! Apakah teman guru mau mengajarkan karakter manusia perokok kepada siswa (langsung atau tidak langsung)? Menghentikan kebiasaan buruk merokok tidaklah sulit, kecuali saudara memang suka berdalih mencari pembenaran untuk terus merokok. Tunjukkanlah karakter berdaya juang tinggi lewat perjuangan stop merokok. Semua pasti bisa.
Anak sekolah, sd, smp, sma mengalami peningkatan persentase signifikan untuk kegiatan merokok. Seperti yang ditulis Jawa Pos Online ini. Iklan rokok yang sukses dengan memberi kesan positif dan juga teladan orang sekitar membuat mereka mencoba dan merokok terus. Tak perduli orang tua, bahkan guru pun ikut memberikan contoh bagi anak untuk merokok. Kondisi Indonesia berbanding terbalik dengan negara maju. Ayaloh rekan guru hentikan merokok-mu, kau tak dibayar untuk mengiklankan rokok yang kau hisap itu kan?!
Teman guru… Merokoklah selama kau hidup. SIKSALAH dirimu sendiri, keluarga, siswa, teman, dan lingkunganmu dengan asap rokokmu. Lakukan terus jugan henti karena kau merasa kaulah orang terbaik yang selalu membantu petani tembakau, pekerja pabrik rokok, pengusaha rokok untuk selalu eksis. Tapi MAAF jangan lupa berhentilah terlebih dahulu dari profesi guru, profesi pendidik, kalau anda enggan berhenti merokok. Anda tak pantas jadi guru kalau tetap bertahan jadi seorang perokok!
Silahkan baca tautan berikut kalau berniat mau berhenti merokok:
Beberapa tulisan sarkas tentang merokok:

Friday, May 27, 2011

Jenis Guru… Bagaimana Dengan Anda ?

Berikut ini merupakan jenis-jenis guru menurut karakter dan kinerjanya sebagai guru.

1. GURU WAJIB
Guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan dan ketidak hadirannya membuat orang lain kehilangan.
Karakteristiknya :
Bekerja dengan tulus, administrasi lengkap, kemampuan mengajarnya bagus,selain mengajar, juga aktif dalam berbagai kegiatan,memandang bekerja itu sebagai belajar.

2. GURU SUNAH
Guru yang keberadaannya dibutuhkan tetapi ketidakhadirannya tidak membuat orang lain kehilangan .
Karakteristiknya :
Bekerja pamrih, kemampuan bagus, memandang bekerja untuk Mendapatkan sesuatu .

3. GURU MUBAH
Guru yang kehadiran dan ketidakhadirannya Sama saja, tidak berpengaruh .
Karakteristik nya :
Bekerja asal menggugurkan kewajiban, tidak mempunyai keinginan meningkatkan kemampuan dan karier, Administrasi… Asal Ada (dapat fotocopy) selesai mengajar pilih pulang .

4. GURU MAKRUH
Guru yang kehadirannya tidak diharapkan (bermasalah) Sedangkan ketidak hadirannya membuat orang lain merasa Tenang bekerja.
Karakteristiknya :
Selalu usil terhadap pekerjaan orang lain, Senang mengkritik orang lain/atasan Tetapi bila disuruh bekerja tidak mampu, pekerjaannya tidak baik

5. GURU HARAM
Guru yang kehadiaran dan ketidakhadiarannya bermasalah.
Karakteristiknya :
Cenderung Berperilaku tidak baik jika dia tidak hadir… banyak orang bersyukur Kalau dia ada di sekolah… Orang lain menjadi risih

Dengarkan suara hati kita, di posisi manakah kita. Mari Refleksi diri ikuti suara hati , nenuju kriteria guru wajib Sanggup kah …?

Akankah kehadiran internet akan mengeser peran guru ?

Beberapa orang percaya bahwa perkembangan teknologi internet akan membuat siswa belajar secara mandiri tanpa harus bertemu guru. Tetapi apakah kehadiran teknologi internet ini akan benar-benar mengeser peran manusia sebagai guru? Dewasa ini dipelosok desa sampai kota sudah mulai menjamur warnet (warung internet) bak jamur di musim penghujan. Kawula muda sampai tua yang tak mau ketinggalan zaman, rela merogoh kocek, hanya untuk sekedar browsing di warnet.

Fenomena ini menjadikan warnet sebagai bisnis prestisius bagi masyarakat kita. Perlu diketahui pada saat ini bisnis warnet mampu mengeser keberadaan wartel yang telah kehilangan masa keemasannya. Sebenarnya apa itu internet? Internet adalah singkatan dari interconnected network yaitu sebuah sistem yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya dalam bentuk jaringan dan saling berinteraksi serta bertukar informasi. Internet merupakan jendela informasi dunia karena bisa memberikan informasi detail tentang setiap informasi yang ingin kita ketahui.

Hal inilah yang bisa dimanfaatkan orang untuk tujuan baik (pembelajaran) serta sebagian kelompok orang untuk maksud yang tidak baik (pengaksesan situs-situs Porno). Penggunaan internet sendiri di Indonesia adalah hal yang bukan asing lagi. Terbukti menurut sebuah survei (www.internetworldstats.com) pada medio tahun 2008 Indonesia menduduki peringkat 13 untuk katagori pengakses internet terbanyak di dunia. Tetapi perlu diketahui juga Indonesia masuk 10 besar dalam hal pengakses situs-situs porno. Sungguh berita yang miris karena rata-rata pengakses internet di Indonesia adalah anak usia sekolah.

Lalu apakah internet bisa menggeser peran guru sebagai pembimbing calon penerus dan pembangun negara ini? Menurut saya, presepsi orang tentang internet akan membuat siswa menjadi manusia seutuhnya tanpa bimbingan guru, saya bisa katakan: TIDAK SETUJU. Mengapa? Karena kalau kita berguru pada internet, kita akan menjadi manusia superindivudialis, padahal yang kita ketahui kita (manusia) adalah makhluk sosial yang mana tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia lainnya. Belum lagi apakah internet bisa memberikan nilai moral, berketuhanan, kemanusiaan kepada kita dengan sendirinya?

Wahai saudaraku, internet hanyalah teknologi buatan manusia. Dia tidak memiliki
perasaan, hati, dan akal. Dia bekerja sesuai dengan perintah yang kita berikan. Kalau kita berikan perintah buruk maka akan keluar hal buruk, demikian juga sebaliknya. Marilah kita kembali pada guru-guru kita. Karena sampai pada saat ini kita bisa membaca, menulis, dan mengakses artikel sederhana ini karena jasa siapa? Kita patuhi dan cintai beliau (guru) agar ilmu yang mereka berikan bermanfaat.

Solusi untuk menghasilkan manusia pembelajaran yang sukses dalam era internet sekarang ini adalah dengan tetap menjadikan manusia sebagai guru kita dan internet sebagai media pembantu kita untuk belajar. Dengan demikian, akan terjadi hal yang saling melengkapi antara manusia dengan teknologi. Dan membuang persepsi bahwa teknologi seperti internet akan menggeser peran manusia sebagai guru yang membimbing siswanya untuk menjadi manusia seutuhnya.

Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

Petunjuk teknis ini mengatur hal-hal yang berkenaan dengan pengangkatan, penugasan dan pengaturan tugas guru, penilaian dan penetapan angka kredit, kenaikan pangkat dan jabatan, pembebasan sementara, serta pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan
fungsional guru.

Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman bagi guru, pengelola pendidikan, tim penilai, dan pihak lain yang berkepentingan dalam melaksanakan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.

Ruang lingkup petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya meliputi tugas utama guru, pembagian tugas guru, pengangkatan,penilaian dan penetapan angka kredit, kenaikan pangkat/jabatan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dari jabatan guru sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Lebih lengkap download Juknis PAK 2010 ( Permendiknas No 35 Tahun 2010 )

Pengertian Guru / Pendidik

Menurut bahasa, guru diambil dari bahasa Arab yaitu ‘alima - ya’lamu, yang artinya mengetahui.[1] Dengan arti tersebut, maka guru dapat diartikan “orang yang mengetahui atau berpengetahuan”. Sebagaimana firman Allah swt.:

“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”[2]

Guru juga bisa diambil dari kata ‘alima - ya’lamu yang artinya “mengajar”.[3] Dengan demikian, guru bukan hanya orang yang memiliki ilmu pengetahuan saja, akan tetapi dia harus mengerjakannya kepada orang lain. Sejalan dengan yang dikatakan oleh al-Ghazali:

Barangsiapa yang berilmu, beramal dan mengerjakan, berarti ia merupakan orang yang disebut sebagai hamba mulia di kerajaan langit. Ia bagaikan matahari yang menerangi orang lain dan menerangi diri sendiri. Ia seperti minyak wangi yang membuat orang lain ikut harum dan mengahrumkan dirinya sendiri. Sebaliknya orang yang berilmu namun enggan mengamalkannya, bagaikan buku yang memberi manfaat, sedangkan ia sendiri sepi dari ilmu. Bagaikan batu asahan yang menajamkan tetapi ia sendiri tidak mampu memotong.[4]

Di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, guru ialah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.[5] Hamzah B. Uno, mengaskan bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa yang perlu ditiru dan diteladani.[6]

Menurut al-Ghazali, seseorang dinamai guru apabila memberitahukan sesuatu kepada siapa pun. Memang, seorang guru adalah orang yang ditugaskan di suatu lembaga untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada pelajar dan pada gilirannya dia memperoleh upah atau honorarium. Akan tetapi, di dalam beberapa risalah filsafat al-Ghazali, seseorang yang memberikan hal apa pun yang bagus, positif, kreatif, atau bersifat membangun kepada manusia yang sangat menginginkan, di dalam tingkat kehidupannya yang mana pun, dengan jalan apa pun, dengan cara apa pun, tanpa mengharapkan balasan uang kontan setimpal apa pun adalah guru atau ulama.[7]

Sedangkan menurut Sardiman A.M. guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan.[8]

Secara etimologi pendidik adalah orang yang melakukan bimbingan. Pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam pendidikan.[9]

Di dalam literatur kependidikan Islam, pendidik biasa disebut sebagai berikut[10]:


  1. Ustadz, yaitu seorang guru dituntut untuk komitmen terhadap profesinya, ia selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui model-model atau cara kerjanya sesuai dengan tuntutan zaman.
  2. Mu’allim, berasal dari kata dasar ilm yang berarti menangkap hakikat sesuatu. Ini mengandung makna bahwa guru adalah orang yang dituntut untuk mampu menjelaskan hakikat dalam pengetahuan yang diajarkannya.
  3. Murabbi, berasal dari kata dasar rabb. Tuhan sebagai Rabbal alamin dan Rabb an Nas yakni yang menciptakan, mengatur, dan memelihara alam seisinya termasuk manusia. Dilihat dari pengertian ini maka guru adalah orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi, sekaligus mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
  4. Mursyid, yaitu seorang guru yang berusaha menularkan penghayatan (transinternalisasi) akhlak dan atau kepribadian kepada peserta didiknya.
  5. Mudarris, berasal dari kata darasa-yadrusu-darsan wa durusan wa dirasatan yang berarti terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih, mempelajari. Artinya guru adalah orang yang berusaha mencerdasakan peserta didik, menghilangkan ketidaktahuan atau memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan mereka sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.[11]
  6. Muaddib, berasal dari kata adab, yang berarti moral, etika, dan adab atau kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir dan batin. Artinya guru adalah orang yang beradab sekaligus memiliki peran dan fungsi untuk membangun peradaban (civilization) yang berkualitas di masa depan.[12]

Munculnya kata guru atau pendidik tidak terlepas dari kata “pendidikan”. Umumnya, kata pendidikan dibedakan dari kata pengajaran, sehingga muncul kata “pendidik” dan “pengajar”. Menurut Prof . Dr. Muh. Said yang dikutip oleh Drs. Abidin Ibnu Rusn di dalam bukunya Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, pandangan semacam itu dipengaruhi oleh kebiasaan berpikir orang Barat, khususnya orang Belanda, yang membedakan kata onderwijs (pengajaran) dengan kata opveoding (pendidikan).[13]

Pola pikir semacam itu diikuti oleh tokoh-tokoh pendidikan di dunia Timur, termasuk guru-guru muslim seperti Muhammad Naquib al-Atas. Dalam bukunya The Concept of Education in Islam, beliau membedakan secara tajam antara kata “ta’dib” (pendidikan) dan “tarbiyah” atau “ta’lim” (pengajaran). Bahkan beliau tidak setuju bila kedua istilah itu digunakan dalam konsep pendidikan Islam.[14]

Jadi, pada dasarnya, pendidikan dan pengajaran atau ta’dib dan ta’lim, mengajar dan mendidik, pengajar dan pendidik adalah sama. Keduanya tidak dapat dibedakan. Oleh karena itu, walau al-Ghazali dalam konsep pendidikannya mengarah kepada pembentukan akhlak, beliau tidak menggunakan kata ta’dib tetapi hanya menggunakan kata ta’lim, beliau tidak membedakan kedua kata tersebut.

Perbedaan kata di atas biasanya didasarkan pada adanya penekanan makna masing-masing. Pendidikan lebih ditekankan kepada aspek nilai, sedangkan pengajaran pada aspek intelek. Tetapi apabila kita merujuk kepada al-Qur’an dan Sunnah Rasul, keduanya tidak dibedakan. Al-Qur’an dan Sunnah tidak hanya menekankan teori mengesampingkan praktik, atau sebaliknya, menekankan praktik mengabaikan teori.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya proses pembelajaran di sekolah dan madrasah, guru memegang peran utama dan amat penting. Perilaku guru dalam proses pendidikan dan belajar akan memberikan pengaruh dan corak yang kuat bagi pembinaan perilaku dan kepribadian anak didiknya. Oleh karena itu, perilaku guru hendaknya dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengaruh baik kepada para anak didiknya. Karenanya, ada beberapa aspek perilaku guru yang harus dipahami antara lain berkenaan dengan peranan, syarat-syarat serta tugas dan tanggung jawab seorang guru.

____________________________________________
[1]Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur’an, Jakarta, 1984, h. 747.
[2]Al-Qur’anul Qarim Surah Az Zumar Ayat 9
[3]Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara Penterjemah al-Qur’an, Jakarta, 1984, h. 277.
[4]Imam Al-Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin, Suntingan Abu Fajar Al Qalami, Gitamedia Press, Surabaya, 2003, h. 28.
[5]Dep. Pend. Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, h. 288.
[6]H. Hamzah B. Uno, Profesi kependidikan. Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h. 15.
[7]Shafique Ali Khan, Filsafat Pendidikan Al-Ghazali, Pustaka Setia, Bandung, 2005, h. 62.
[8]Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, h. 125.
[9]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. ke- IV, Kalam Mulia, Jakarta, 2005, h. 49.
[10]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. ke- IV, Kalam Mulia, Jakarta, 2005.
[11]Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, h. 13.
[12]Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. ke- IV, Kalam Mulia, Jakarta, 2005, h. 50.
[13]Abidin Ibnu Rusd, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, h. 62.
[14]Abidin Ibnu Rusd, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, h. 63.

Pengertian, Manfaat, Jenis-Jenis dan Pemilihan Media Pembelajaran

A.   Pengertian Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.  Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.  Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.   Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
  • Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
  • Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
  • Seluk-beluk proses belajar;
  • Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
  • Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
  • Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
  • Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
  • Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
  • Usaha inovasi dalam media pendidikan.[1]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.[2]

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.[3]

B.   Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran.  Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.  Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.  [4]

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.  Tetapi secara lebh khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
  1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
  2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
  3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
  4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
  5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
  6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
  7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
  8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. [5]

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.  Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
  1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar
  2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
  3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
  4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.  Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[6]
C.   Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. 

Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :

No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII

Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]

D.   Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah :  a.  bermaksud mendemosntrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media;  b.  merasa sudah akrab dengan media tersebut, c. ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit; dan d.  merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.  Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.  Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use It!” [8]

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut :
  1. Motivasi
  2. Perbedaan individual
  3. Tujuan pembelajaran
  4. Organisasi isi
  5. Persiapan sebelum belajar
  6. Emosi
  7. Partisipasi Umpan balik
  8. Penguatan (reinforcement)
  9. Latihan dan pengulangan
  10. Latihan dan pengulangan
  11. Penerapan.  [9]


[1] Azhar Arsyad,  Media Pengajaran, (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2000) h. 2
[2] Ibid, h.3
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2007). h. 4
[4] Ibid. h.15
[5] ………., Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 17
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2007), h.27
[7] ………., Media Pembelajaran,  (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003). h. 22
[8] Arief S. Sadiman, et al.  Media Pendidikan,  (Jakarta :  PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 84
[9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran.  (Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2007), hal.74

Thursday, May 26, 2011

BUNDA

Tariklah nafas yang dalam dan panjang …
Biarkan nafas itu mengalir perlahan dan sempurna …
Aturlah nafas anda dengan ritme yang agung ….
Biarkan sugesti ini mengalir dalam diri anda …



BAYANGKAN … BAYANGKAN …. BAYANGKAN ….
Wajah ibu anda sekarang ……… hmmmmmmmmm
Wajah Bunda yang semakin tua ….. hmmmmmmm
Semakin renta dimakan usia ….. hmmmmmmm
Semakin lusuh, layu, diserap waktu



Bayangkan ….
Wajah ibu anda saat masih muda ……….
Dalam bingkai pigura di masa emasnya
Di saat berpasangan dengan Ayah anda yang gagah dan tampan
Mereka berdua bersanding bersama di pelaminan
Sambil tersenyum kepada ANDA …
Wajah ibu anda saat gembira sekali, Bahagia sekali waktu itu …
Waktu bergulir, hari berganti, masa bertambah …
Bunda gembira karena tengah mengandung anaknya ….
Betapa bahagianya bunda dengan kandungannya ini …
Dalam kandungannya itu Anda tengah dibentuknya …
Tiap hari Bunda menyanyikan senandung merdu
sambil mengelus perutnya yang semakin membesar
Pertanda Sang Jabang Bayi tengah merasakan bahagia
walau tak melihat …
namun turut merasa elusan Bunda …
Tiba harinya, Sang Bunda ketakutan – sangat takut -
Akankah Sang Jabang terlahir selamat ?
Ataukah aku yang tidak selamat (Ujar Bunda dalam batinnya)
Bunda sekuat tenaga, mengerang, merintih, berteriak, mendorong,
memaksa sesuatu dalam badannya untuk keluar
Sampai waktunya, lahirlah ANDA dengan jerit tangis bayi
membahana ke seluruh persada jagat raya
Dalam keadaan bersimbah darah Anda diraup oleh perawat untuk dibersihkan,
dibersihkan jalan nafasnya agar bisa menghirup udara segar sebebas-bebasnya
Sementara Bunda masih dibiarkan telentang tak berdaya
dalam memperjuangkan lahirnya Anda
Dalam keadan lemas tak bertenaga, Bunda hanya bisa berpasrah
menghitung dan mengira-ngira
Bagaimana keadaan anakku ? Sehatkah dia ?
Bagaimanakah rupanya ? Sempurnakah dia ?
Dan akhirnya, Anda diserahkan kembali kedekapan Mama Tercinta
Bunda mulai meraba tangan kecil nan mungil
masih bersaput merah merona,
Tangan yang hangat dan lembut
Dimulainya dari tangan kanan sang Bayi mungil
Dihitungnya jari-jemari kecil itu, … satu, dua, tiga, empat, lima …
Ah … sempurna, pekik Bunda dalam hatinya …
Tangan mungil yang kiri kembali dilirik bunda sambil dijaga
didekapan di dadanya
Juga dihitung sempurna …


Kembali dipandangnya kedua bola mata mungil
Diciumnya kedua pelupuk mata sang Bayi Kecil
Sambil didekap mesra dan hangat
Lucunya binar sepasang bola mata kecil ini …


Tak terasa air mengalir menetes di kedua pipi Mama
Ah Tidak sia-sia aku mengandung 9 bulan 10 hari
ujar Bunda dalam hati
Sambil memandangi wajah mungil sang bayi
yang baru saja dibawa ke muka bumi
Bayangkan betapa bahagianya Bunda
memandangi Anda yang baru tiba di dunia
Bayangkan ….
Bayangkan …
Bayangkan
raut wajah bunda yang semakin tua,
semakin renta, semakin kusut, semakin rapuh, semakin tak berdaya,
Rona wajah Bunda penuh kesedihan, bercampur kekesalan
Mengapa anakku yang kulahirkan dulu,
Tanpa mempertimbangkan keselamatanku,
Kupertaruhkan jiwa ragaku untuk membesarkan dan melahirkannya


Sekarang berbeda, Sekarang Ia Berubah !
Sekarang Ananda berani melawan aku,
Sekarang Ananda berani mencaci diriku,
Sekarang Ananda berani memarahi aku,
Ujar Bunda dalam batinnya !
Apakah Karena Bunda tidak pandai,
Apakah Karena Bunda tidak tinggi sekolahnya,
Apakah Karena Bunda kuno,
Apakah karena bunda kurang pergaulan, tidak modis,
Apakah karena Bunda tidak mengerti
anak muda zaman sekarang …


Bunda ketinggalan zaman …
Bunda ditinggalkan …


Bunda Merana, Bunda Sengsara, Batin Bunda  Meronta
Hati Bunda pilu, merintih, pedih perih layak diiris sembilu


Akankah Andabiarkan Bunda larut dalam kesedihannya ?
Akankah Anda biarkan Bunda merana dalam laranya ?
Akankah Anda bersikukuh dengan pikiran Anda ?


Sudikah Anda memaafkan Bunda ?
Bersediakah Anda memahami Bunda ?
Maukah Anda bersujud dikaki Bunda ?



Bunda yang sudah memelihara ananda
Bunda yang sudah membesarkan ananda
Bunda yang tetap memberi semangat
Bunda yang tidak surut tetap berada di samping anda


Bunda menjadi teman bermain ananda
Bunda menjadi sahabat terkarib ananda
Bunda tempat curahan hati kekesalan ananda


Bukalah pori-pori tubuh Anda untuk menerima
Gelombang Penyesalan ini
Biarkan air mata penyesalan mengalir deras
Biarkan batin anda berkecamuk remuk redam
Jangan dilawan, biarkan lepas, biarkan bebas,
bebaskan tangisan anda
Bebaskan perlawanan anda
Hanyutlah dalam arus sungai penyesalan
Mengalirlah deru pertobatan
Biarkan kedamaian itu merasuk kalbu
Turutlah irama itu
Ikutilah gelombang kedamaian itu
dalam perasaan anda
Biarkan damai itu hinggap
dan jangan terlepas lagi
Jangan terlepas lagi
Jangan terlepas lagi
Jangan ….
Terlepas ….
Lagi ….

GURAGU (Guru Era Baru)

Kehidupan seorang guru tidaklah stagnan pada suatu masa saja. Ia akan terus mengikuti alur jaman. Tidak mengikuti alur jaman dipastikan bukanlah jiwa seorang guru. Ketika era berubah, maka sudah dipastikan guru terpaksa, suka tidak suka, rela tidak rela harus mengikuti irama jaman, mengikuti perubahan era itu. Saat ini adalah eranya digital. Hampir semua lini dunianya guru dapat dilakukan dengan menggunakan digital. Dengan berbagai kemudahan dan “sedikit” keterbatasannya teknologi digital merangsek masuk lebih dalam dalam dunia pendidikan, di mana pun di seluruh negeri. Tak perduli guru di perkotaan atau guru pelosok, kota besar atau kecil, tanpa kecuali. Bahkan di tengah hutanpun asal terdapat jaringan layanan data semua bisa memanfaatkannya.

Hubungan dua arah pun akhirnya tidak terlalu sulit dilakukan meskipun dibatasi jarak, ruang, dan waktu. Semua itu karena kita sudah masuk dalam era digital, era baru dengan segala euforianya. Ilmu tidak lagi hanya bisa diperoleh hanya via bangku sekolah atau buku-buku kertas. Dengan era digital, era internet semua mengubah budaya konvensional menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam mendukung proses pembelajarannya di kelas, menambah wawasan, membuat jaringan antar komunitas sesama guru. Semuanya bisa dilakukan dengan mudah, cukup bermodal bisa baca tulis dan tersedia koneksi data yang memadai.

Kita, semua guru Indonesia pasti bisa untuk menjadi guraru, yang penting punya niat kuat, mau memulai dan turut serta secara aktif dalam aktivitas di era baru. Untuk bisa bergaul di era baru, pihak Acer Indonesia telah berinisiatif membuat buku panduan bagi para guru dalam memanfaatkan internet. Buku ini dipersembahkan Acer Indonesia bagi GURARU – Guru Era Baru!  Sebuah buku kecil, hanya 36 halaman namun syarat manfaat buat guru.


Buku yang disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti untuk memberikan arahan bagi kita, guru era baru, Guraru. Terdapat 7 bab. Dimulai dari panduan ngeblog, bergaul menggunakan media sosial, penggunaan media sosial untuk kegiatan pendidikan, melakukan komunikasi dengan murid, dan stakeholder pendidikan, sedikit tentang kilasan perjalan internet, sampai pada inisiatif mulia pihak Acer Group Indonesia untuk membuat ajang Guraru Award guna meningkatkan IT-literacy atau melek IT di kalangan guru Indonesia.

Suatu buku yang bagus buat kita guru Indonesia untuk bisa mengoptimalkan internet untuk pembelajaran siswa kita. Terimakasih Acer Indonesia.

Cara Menghitung Konsentrasi Larutan Zat yang Dibuat dari Zat Terhidrat-nya

Bagaimana menghitung konsentrasi suatu zat yang dibuat dari zat yang terhidrat?
Zat terhidrat artinya zat tersebut tidak murni (tidak hanya berdiri sendiri) tetapi zat itu terikat oleh sejumlah molekul air (H2O). Contoh zat terhidrat Ba(OH)2.8H2O, Mn(NO3)2.6H2O, dsb. Cara menentukan konsentrasi larutan zat terhidrat jelas berbeda dengan zat murni. Contoh zat murni (zat anhidrat) seperti MgCl2, NaCl, CuSO4 dan sebaginya.
Jika dituliskan maka akan sangat mudah dibedakan antara zat terhidrat dengan yang tidak terhidrat. Zat yang terhidrat dibagian akhir rumus molekulnya terdapat xH2O. x menunjukkan jumlah air yang menghidrat zat yang diikutinya. Sedangkan zat anhidrat tanpa ada embel-embel apapun dibelakangnya seperti contoh di atas.
Hubungan kuantitatif antara zat murni X dengan zat X dalam bentuk tehidratnya adalah sebagai berikut:
Berikut saya ambilkan contoh dari soal olimpiade kimia tingkat kabupaten/kota tahun 2011 tentang perhitungan konsentrasi tentang zat yang terhidrat.
Sebanyak 49,9 g contoh barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2.8H2O yang massa molar-nya 315 g.mol-1 dilarutkan dalam air, dan kemudian diencerkan hingga volumenya tepat 2,50 L. Berapa konsentrasi ion hidroksida dalam larutan ini?
A. 0,0634 M
B. 0,127 M
C. 0,190 M
D. 0,317 M
E. 0,634 M
Pembahasannya:
Mr Ba(OH)2 murni = 171 g/mol ; Mr Ba(OH)2.8H2O = 315 g/mol
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2 OH-
Untuk menentukan konsentrasi ion OH- maka terlebih dahulu kita tentukan jumlah mol ion OH-, berdasarkan reaksi di atas, maka mol ion hidroksida = 2 x mol Ba(OH)2. Jadi mol Ba(OH)2 harus ditentukan terlebih dahulu. Sebelum dapat menentukan mol Ba(OH)2 kita harus menentukan massa Ba(OH)2 murni terlebih dahulu, dan itu dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
  1. Massa Ba(OH)2 dalam Ba(OH)2.8H2O = {Mr Ba(OH)2 murni : Mr Ba(OH)2.8H2O} x massa Ba(OH)2.8H2O
Massa Ba(OH)2 dalam 49,9 g Ba(OH)2.8H2O = (171 : 315) x 49,9 g = 27,089 g
  1. Mol Ba(OH)2 = 27,089 g : 171 g/mol ~ 0,1584 mol
  2. Mol OH- = 2 x mol barium hidroksida = 2 x 0,1584 = 0,3168 mol
  3. Konsentrasi 0,3168 mol ion OH- dalam 2,5 L = 0,3168 mol : 2,5 L = 0,12672 ~ 0,127 M
Jadi alternatif jawaban yang tepat adalah B. 0,127 M
Tidak terlalu sulit untuk menghitung bahkan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dengan bahan zat yang terhidrat kan?!

Pembahasan Soal Olimpiade Kimia Tingkat Kab/Kota 2011

Soal Essay No 1
Hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara kalsium hidrida padat dengan air atau antara logam kalium dengan air atau logam natrium dengan air.
  1. Tuliskan 3 reaksi pembentukan gas hidrogen tersebut
  2. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak  jika air yang digunakan untuk masing-masing reaksi adalah 1L
  3. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak  jika masing-masing reaksi hanya menggunakan 1 g zat padat
Gas Hidrogen juga dapat dibuat dari reaksi logam dengan larutan basa
  1. Perkirakan logam apa yang beraksi dengan basa menghasilkan hidrogen
  2. Tuliskan persamaan reaksinya
  3. Berapa Liter hidrogen pada keadaan standar dapat dihasilkan dari 1g logam tersebut, jika diketahui 1mol gas pada keadaan standar = 22,4 L.
Pembahasannya adalah sebagai berikut:
  1. Tiga reaksi pembentukan hidrogen tsb:
A. CaH2 + 2 H2O  → Ca(OH)2 + 2H2
B. 2 K + 2 H2O  → 2KOH + H2
C. 2 Na + 2 H2O  → 2NaOH + H2
  1. Reaksi yang menghasilkan gas hidrogen terbanyak adalah reaksi A, dapat dilihat dari perbandingan besarnya koefisien H2  pada setiap reaksi.
  2. Jika masing-masing rekasi menggunakan hanya 1 g zat, maka terlebih dahulu harus dihitung masing-masing mol zat yang bereaksi dan diperbandingkan koefisiennya. CaH2 = 1/42 mol; K = 1/39 mol; Na 1/23 mol.
Pada reaksi A, akan menghasilkan gas H2  sebanyak 2/42 mol ~ 1/21 mol
Pada reaksi B, akan menghasilkan gas H2  sebanyak ½ x 1/39 mol ~ 1/78 mol
Pada reaksi C, akan menghasilkan gas H2  sebanyak ½ x 1/23 mol ~ 1/46 mol
Jadi yang paling banyak menghasilkan adalah reaksi A.
  1. Logam yang bereaksi dengan basa menghasilkan has hidrogen adalah logam-logam yang bersifat amfoter.
  2. 2Al + 2NaOH + 6H2O  → 2Na[Al(OH)4] + 3H2 (g)
  3. Karena logamnya adalah Al maka 1 g Al = 1/27 mol Al, dengan perbandingan koefisien maka has H2  yang dihasilkan sebanyak 3/2 x 1/27 = 1/18 mol ~ 1/18 mol x 22,4 L/mol = 1,25 L
Soal Essay No 2

Barium peroksida merupakan padatan yang ketika bereaksi dengan air menghasilkan basa dan hidrogen peroksida yaitu suatu oksidator. Tuliskan rumus kimia Barium peroksida.
  1. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan hidrogen peroksida dari Barium peroksida.
  2. Ketika larutan besi(II) yang semula berwarna hijau muda ditetesi dengan larutan hidrogen peroksida, warna larutan berubah menjadi apa? Jelaskan!
  3. Tuliskan persamaan reaksi hidrogen peroksida dengan larutan besi(II) dalam suasana asam.
Jawaban dan Pembahasannya:

  1. Persamaan reaksi pembentukan hidrogen peroksida dari barium peroksida
BaO2 + 2 H2O → H2O2 + Ba(OH)2
  1. Ketika larutan besi(II) yang semula berwarna hijau muda ditetesi dengan larutan hidrogen peroksida, warna larutan berubah menjadi kuning hingga kemerahan bahkan kecoklatan, hal ini karena besi (II) tersebut terokasidasi oleh H2O2 sehingga menjadi besi (III)
    Ilustrasi dari http://www.scribd.com/doc/2310046/Colour-of-Iron
  2. Persamaan reaksi hidrogen peroksida dengan larutan besi(II) dalam suasana asam
2 Fe2+ + H2O2 + 2 H+  → 2 Fe3+  + 2 H2O

Soal Essay No 3

Asam asetat dikenal sebagai asam cuka yaitu asam yang relatif lemah tetapkan asam Ka = 1,8 x 10-5
  1. Tuliskan rumus molekul asam cuka
  2. Berapakah massa molekul asam cuka tersebut
  3. Jika diketahui larutan asam cuka 10% massa, dentitas ~1 g/mL, berapa g asam cuka yang terkandung dalam 10 mL larutan tersebut.
  4. Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M(mol/liter)?
  5. Berapakah pH larutan asam cuka ini?
Jika 5 mL asam cuka 10% tersebut dimasukkan dalam labu takar 100mL dan diencerkan dengan air sampai tepat 100 mL
  1. Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M?
  2. Berapa pH larutan encer tersebut?
Jawaban dan pembahasannya:

  1. Rumus molekul asam cuka adalah CH3COOH atau boleh ditulis CH3CO2H
  2. Massa molekul CH3COOH = (2 x Ar C) + 4( x Ar H) + (2 x Ar O) = (2 x 12) + (4 x 1) + (2 x 16) = 60
  3. Dengan densitas 1 g/mL maka untuk 10 mL ~ 10 gram. Karena larutan asam cuka 10% massa maka massa asam cuka dalam larutan tsb = 10 g x 10% ~ 1 g
  4. Konsentrasi asam cuka dinyatakan dalam M(mol/liter) = (1 g : 60 g/mol) / 0,01 L ~ 1,67 M
  5. pH larutan asam cuka tersebut = -log{√([ CH3COOH].Ka )}= -log{√(1,67 x 1,8.10-5 )} ~ 2,26
  6. Jika 5 mL asam cuka tersebut (1,67 M) diencerkan hingga 100 mL maka konsentrasinya (M2) dapat dihitung dengan rumus V1 x M1 = V2 x M2 →  5 mL x 1,67 M = 100 mL x M2M2= 0,083 M
  7. pH larutan asam cuka setelah diencerkan  = -log{√(0,083 x 1,8.10-5 )} ~ 2,91

Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tk. Kab./Kota 2011

Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.
  1. Semua pernyataan berikut benar, kecuali:
    A. Energi kimia ialah energi kinetik yang  tersimpan dalam materi
    B. Energi kimia dapat dibebaskan dalam berbagai bentuk energi lain melalui reaksi kimia
    C. Oksidasi glukosa dalam tubuh menghasilkan energi kimia yang digunakan untuk menggerakkan otot
    D. Energi nuklir ialah energi yang timbul dari reaksi pembelahan inti atom
    E. Energi dahsyat yang terjadi pada ledakan bom atom merupakan energi nuklir
  2. Densitas udara di dalam suatu ruang pada temperatur tertentu dan tekanan normal adalah 1,2 g/L. Hitunglah massa (kg) udara ini di ruang sebesar panjang 5 m, lebar 4 m, dan tinggi 3 m.
    A. 80 kg
    B. 76 kg
    C. 72 kg
    D. 68 kg
    E. 64 kg
  3. Berapa persentase (massa) nitrogen dalam ammonium karbonat (NH4)2CO3?
    A. 14,53%
    B. 27,83%
    C. 29,16%
    D. 33,34%
    E. 42,35%
  4. Manakah formula molekul yang merupakan representasi dari senyawa biner yang terbentuk dari natrium dan tellurium?
    A. Na2Te
    B. NaTe
    C. Na3Te
    D. Na3Te2
    E. NaTe2
  5. Dari reaksi berikut ini, tentukan persamaan reaksi yang menunjukkan hasil pembakaran metana (CH4) dengan udara berlebih.
    A. CH4(g) + O2(g) → C(s) + H2O(g)
    B. CH4(g) + O2(g) → C(s) + H2(g)
    C. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(s) + 2H2O(g)
    D. CH4(g) + O2(g) → 2CO(s) + 4H2(g)
    E. Semua reaksi mungkin terjadi
  6. Suatu sampel besi oksida (suatu senyawa yang mengandung hanya besi dan oksigen) dianalisis dan ditemukan mengandung 69,9% besi. Rumus empiris senyawa ini adalah
    A. FeO
    B. Fe3O2
    C. Fe3O4
    D. Fe2O3
    E. Fe4O3
  7. Bagaimana jumlah molekul, n, dalam 1,0 L setiap gas berikut ini:
    CH4, N2, CO2 yang dibandingkan pada 1 atm dan 25 oC?
A.n CH4  <   n CO2  <   n N2
B.>n N2    <   n CO2  <   n CH4
C. n CO2   n CH4  <   n N2
D. n CO2   <   n N2  <   n CH4
E. n CH4  =  n CO2  =  n N2
  1. Berapa densitas klorometana (CH3Cl) pada 20oC dan tekanan 0,973 atm? Diketahui massa molar klorometana 50,0 g/mol
    A. 1,78 g.L-1
    B. 2,04 g.L-1
    C. 1,98 g.L-1
    D. 2,24 g.L-1
    E. 2,38 g.L-1
  2. Berikut ini, manakah campuran yang akan memberikan tekanan uap paling kecil? Masing-masing larutan diambil sebanyak 500 mL:
    A. Larutan KCl 0,5 M + Larutan NaCl 0,5 M
    B. Larutan NaCl 1 M + Larutan gula 0,5 M
    C. Larutan Na2SO4 0,5 M + Larutan gula 0,5 M
    D. Larutan Na2SO4 1 M + air
    E. Larutan KOH 0,5 M + Larutan HCl 0,5 M
  3. Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan hasilnya terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:
    A. Kalsium
    B. Magnesium
    C. Klorida
    D. Karbonat
    E. Sulfat
  4. Berikut ini, kombinasi manakah yang menghasilkan produk gas?
    A. Ammonium nitrat pada dan larutan kalsium hidroksida
    B. Logam tembaga dan 0,10 M asam hidroklorida
    C. Larutan barium hidroksida dan 0,10 M asam sulfat
    D. Larutan aluminium nitrat dan natrium klorida
    E. Larutan 0,10 M NaCl dan perak nitrat
  5. Konfigurasi elektron berikut ini yang manakah yang representatif suatu unsur untuk membentuk ion sederhana dengan muatan -3?
    A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
    B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
    C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
    D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
    E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2
  6. Bagaimanakah struktur elektronik yang paling luar atom unsur X yang dapat senyawa bersifat asam HXO2 dan asam okso HXO3, serta membentuk hidrida XH3?
    A. s2 p2
    B. s2 p3
    C. s2 p4
    D. s2 p5
    E. s2 p6
  7. Molekul diatomik berikut ini, manakah yang mempunyai kekuatan ikatan paling besar?
    A. F2
    B. O2
    C. N2
    D. HF
    E. HCl
  8. Berikut ini adalah senyawa yang kelarutannya dalam air paling kecil adalah:
    A. CH3CO2H
    B. CH3COCH3
    C. CH3CH2OH
    D. CH3O2CH3
    E. CH3CO2K
  9. Berikut ini molekul manakah yang tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya sendiri?
    A. CH3CO2H
    B. CH3NH2
    C. CH3OH
    D. NH3
    E. NH2OH
  10. Zat padat X larut dalam hidrokarbon cair dan mempunyai titik leleh yang tajam di bawah 100 oC. Zat X tidak dapat menghantarkan listrik pada sembarang kondisi. Apakah yang paling tepat mengenai jenis partikel kisi dalam X?
    A. Atom-atom tunggal yang bergabung oleh ikatan logam
    B. Molekul kovalen kecil
    C. Ion positif dan negatif
    D. Atom-atom tunggal bergabung oleh ikatan kovalen
    E. Molekul kovalen besar
  11. Gaya-gaya antar molekul berikut ini:
    I. Gaya dipole-dipole
    II. Ikatan Hidrogen
    III. Gaya dispersi London
    Dalam molekul CHCl3 apa jenis gaya antar molekul yang bekerja dalam fasa cair
    A. Hanya I
    B. Hanya II
    C. Hanya I dan III
    D. Hanya II dan III
    E. Hanya III
  12. Struktur Lewis berikut ini:Adalah struktur dari:
    A. NO2
    B. NO2+
    C. NO2
    D. NO2+ dan NO2
    E. NO2+,NO2, dan NO2
  13. Apa set orbital hibrida yang terdapat pada atom karbon terminal dalam molekul berikut ini?
    A. s p
    B. s p2
    C. s p3
    D. s p3 d
    E. s p3 d2
  14. Dalam pembakaran metana, CH4, apa perubahan hibridisasi atom karbon?
    A. s p3 ke s p4
    B. s p2 ke s p3
    C. s p2 ke s p
    D. s p3 ke s p
    E. tidak terjadi perubahan hibridisasi
  15. Sebanyak 49,9 g contoh barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2.8H2O yang massa molar-nya 315 g.mol-1dilarutkan dalam air, dan kemudian diencerkan hingga volumenya tepat 2,50 L. Berapa konsentrasi ion hidroksida dalam larutan ini?
    A. 0,0634 M
    B. 0,127 M
    C. 0,190 M
    D. 0,317 M
    E. 0,634 M
  16. Bila larutan yang mengandung ion etanadioat C2O42- dioksidasi dengan larutan KMnO4  dalam suasana asam, terjadi reaksi sebagai berikut: 2 MnO4- (aq) + 5 C2O42- (aq) +16 H+ (aq) → 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(g) + 8 H2O(†)
    Berapa volume larutan KMnO4  0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna 0,001 mol garam KHC2O4 –H2C2O4?
    A. 20 cm3
    B. 40 cm3
    C. 50 cm3
    D. 125 cm3
    E. 250 cm3
  17. Di dalam eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L-1 dari suatu garam bereaksi tepat dengan 25 mL larutan 0,1 mol L-1natrium sulfit.Persamaan setengah reaksi untuk oksidasi ion sulfit berikut ini, SO32- (aq)+ H2O (†)  → SO42-(aq) +2H+(aq) + 2e-
    Jika bilangan oksidasi awal dari logam dalam garam adalah +3, berapakah bilangan oksidasi logam ini setelah reaksi selesai?
    A. 0
    B. 1
    C. 2
    D. 4
    E. 5
  18. Perhatikan reaksi-reaksi   berikut ini:
    2ClF(g)  + O2(g) → Cl2O(g) + F2O(g)      ∆Ho= 167,4 kJ
    2ClF3(g)  + 2O2(g) → Cl2O(g) + F2O(g)   ∆Ho= 341,4 kJ
    2F2 (g)  + O2(g) → 2F2O(g)                       ∆Ho= -43,4 kJ
    Hitunglah berapa panas reaksi klor monofluorida dengan  F2 sesuai persamaan reaksi:
    ClF(g) + F2(g) → ClF3(g)
    A. -217,5 kJ
    B. -130,2 kJ
    C. -108,7 kJ
    D. 130,2 kJ
    E. 217,5 kJ
  19. Berikut ini manakah yang larutannya mengandung dua mol partikel terlarut?
    A. 1,0 L dari 0,50 mol L-1 Na2SO4  (aq)
    B. 1,0 L dari 0,20 mol L-1 Al2(SO4)3  (aq)
    C. 4,0 L dari 0,25 mol L-1 CH3CO2Na  (aq)
    D. 8,0 L dari 0,125 mol L-1 CH3COOH  (aq)
    E. 1,0 L dari 0,33 mol L-1 Cu(NH3)4SO4 (aq)
  20. Perhatikan reaksi yang belum setara ini: MnO4- (aq) +  H+ (aq)+ Fe2+(aq) → Mn2+(aq)  + Fe3+(aq)+ H2O(†)
    Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah:
    A. MnO4- merupakan pereduksi
    B. Mangan mengalami oksidasi
    C. Fe2+ mengambil elektron
    D. Besi mengalami reduksi
    E. Fe2+ merupakan reduktor
  21. Berikut ini, senyawa manakah yang dapat bertindak sebagai asam Lewis?
    A. Zn2+
    B. BF3
    C. H3C–CO–CH3
    D. Zn2+ dan BF3
    E. Zn2+, BF3 dan H3C–CO–CH3
  22. Berikut ini, larutan 0,10 M aqueous manakah yang akan memberikan daya hantar listrik paling rendah?
    A. NH4Cl
    B. CuBr2
    C. Na2CO3
    D. C2H5OH
    E. NaCl
  23. Berapa volume (mL) dari 0,0500 M asam fosfat yang dibutuhkan untuk menitrasi sempurna 25,0 mL larutan 0,150 M barium hidroksida hingga titik akhir fenolflataein? Reaksi:  3 Ba(OH)2 + 2 H3PO4 → Ba3(PO4)2 + 6 H2O
    A. 25,0
    B. 50,0
    C. 75,0
    D. 100,0
    E. 150,0
Download soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat kabupaten/kota tahun 2011 format docx

Wednesday, May 11, 2011

Membaca Tanda Kadaluarsa Sebuah Produk

Membaca Tanda Kadaluarsa Sebuah Produk

Kalau kita membaca petunjuk yang tertera pada bungkus suatu produk (khususnya yang dari luar negeri), kita mungkin sedikit dipusingkan oleh beberapa istilah yang dapat menimbulkan kerancuan.
Misalnya, ada istilah Display until, Sell by, Use by, atau mungkin juga Best before. Sebenarnya, apa sih arti dari berbagai istilah tersebut?
Yang paling penting Anda perhatikan adalah istilah Use by. Jangan sekali-kali mencoba untuk mengkonsumsi produk-produk yang sudah melewati tanggal yang tertera setelah tulisan Use by tersebut. Bila Anda menjumpai produk yang masih dijual setelah melewati tanggal tersebut, beritahukan segera kepada penjualnya agar ia menarik produk tersebut dari tempat penjualan.
Berbeda dengan istilah Best before. Produk yang sudah melewati tanggal ini mungkin masih layak dikonsumsi tetapi sudah tidak sesegar/sebaik bila dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera. Tapi ingat, hindari mengkonsumsi telur yang sudah melewati tanggal Best before karena telur bisa saja mengandung kuman Salmonella yang dapat menimbulkan bahaya.
Istilah Use by biasanya digunakan untuk produk-produk yang memiliki masa kadaluwarsa yang pendek, seperti produk susu pasteurisasi, keju lunak dan makanan siap saji. Sedangkan istilah Best before seringkali digunakan untuk produk-produk yang memiliki ketahanan lebih lama seperti makanan beku, makanan kaleng ataupun makanan kering.
Kedua istilah di atas merupakan istilah utama yang harus kita ingat. Sedangkan istilah Sell by dan Display until umumnya digunakan oleh toko-toko tertentu untuk mengingatkan staf penjualan kapan mereka harus menarik produk tersebut dari tempat penjualan. Jadi, istilah ini memang tidak selalu ada pada produk-produk yang dijual. Selain itu, produk yang melewati batas Sell by sebenarnya masih layak dijual selama belum melewati batas Use by atau Best before.

Panduan Dahsyat untuk Guru Sains IPA

Panduan Dahsyat Untuk Guru Sains IPA


Kegiatan pengenalan sains untuk anak prasekolah sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Guru/pendidik hendaknya tidak menjejalkan konsep sains kepada anak, tetapi memberikan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan sendiri fakta dan konsep sederhana tersebut. Teori Experimental Learning dari Carl Rogermengisyaratkan pentingnya pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak. Menurutnya anak secara alamiah dengan kapasitas dan kemauan untuk belajar. Fungsi pendidik hanyalah memfasilitasi dan membantu agar anak dapat belajar secara optimal. Menurut Piaget (1972) anak prasekolah usia 4-6 tahun berada pada fase perkembangan pra operasional dan menuju konkret operasional. Untuk itu kegiatan sains sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakterstik anak tersebut.
Berikut ini merupakan rambu-rambu yang dapat menjadi acuan dalam pembelajaran sains :

1. Bersifat konkrit
Benda-benda yang digunakan bermain dalam kegiatan pembelajaran adalah benda yang konkrit (nyata). Pendidik tidak dianjurkan untuk menjejali anak dengan konsep-konsep abstrak. Pendidik sebaiknya menyediakan berbagai benda dan fasilitas lainnya yang diperlukan agar anak dapat menemukan sendirri konsep tersebut.

2. Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung
Anak usia 5-6 tahun masih sulit menghubungkan sebab akibat yang tidak terlihat secara langsung karena pikiran mereka yang bersifat transduktif. Anak tidak dapat menghubungkan sebab-akibat yang tidak terlihat secara langsung. Jika anak melihat peristiwa secara langsung, membuat anak mampu mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi. Sains kaya akan kegiatan yang melatih anak menghubungkan sebab akibat.

3. Memungkinkan anak melakukan eksplorasi
Kegiatan sains sebaiknya memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda yang ada disekitarnya. Pendidik dapat menghadirkan objek dan fenomena yang menarik ke dalam kelas. Misalnya guru menghadirkan induk kucing dengan anaknya, atau ulat yang akan menjadi kepompong. Anak akn merasa senang memperhatikan perilaku dan perubahan yang terjadi terhadap binatang tersebut. Bermain dengan air, magnet, balon, suara atau bayang-bayang akan membuat anak sangat senang. Anak juga akan dapat menggunakan hampir semua panca indranya untuk melakukan eksplorasi atau penyelidikan.

4. Memungkinkan anak menkonstruksi pengetahuan sendiri.
Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih anak mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut. Oleh karena itu kegiatan pengenalan sains tidak cukup dengan memberitahu definisi atau nama-nama objek, tetapi memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan objek dan memperoleh pengetahuan dengan berbagai inderanya dari objek tersebut. Oleh sebab itu sangat tidak tepat jika memperkenalkan anak berbagai objek melalui gambar atau model. Anak membutuhkan objek yang sesungguhnya.

5. Memungkinkan anak menjawab persoalan ”apa” dari pada ”mengapa”
Keterbatasan anak menghubungkan sebab akibat menyebabkan anak sulit menjawab pertanyan ”mengapa”. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan logika berfikir sebab akibat. Jika anak bermain dengan air di pipal lalu anak ditanya ”apa yang akan terjadi jika ujung pipa dinaikkan?”. Anak dapat menjawab, ”air akan mengalir melalui ujung yang lain yang lebih rendah.” tidak perlu anak ditanya ”mengapa jika ujung ini dinaikkan, air akan mengali ke ujung yang lebih rendah”? Hal itu tidak akan dapat dijawab oleh anak. Sering anak menerjemahkan pertanyaan ’mengapa” dengan ”untuk apa”, sehingga pertanyaan mengapa akan dijawab ”agar” atau ”supaya” .

6. Lebih menekankan proses daripada produk
Melakukan kegiatan eksplorasi dengan benda-benda akan sangat menyenangkan bagi anak. Anak tidak brfikir apa hasilnya. Oleh sebab itu guru tidak perlu menjejali nak dengan berbagai konsep sains atau mengharuskan anak untuk menghasilkan sesuatu dari kegiatan anak. Biarkan anak secara alami menemukan berbagai pengertian dari interaksinya bermain dengan berbagai benda. Dengan kata lain proses lebih penting daripada produk.

7. Memungkinkan anak mengunakan bahasa dan matematika
Pengenalan sains hendaknya terpadu ddengan disiplin ilmu yang lain, seperti bahasa, matematika, seni dan atau budi pekerti. Melalui sains anak melakukan eksplorasi terhadap objek. Anak dapat menceritakan hasil eksplorasinya kepada temannya (bahasa). Anak melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, dan membaca angka (matematika). Anak dapat juga menggambarkan objek yang diamati dan meawarnai gambarnya (seni). Anak juga diajarkan mencintai lingkungan atau benda disekitarnya (budipekerti).

8. Menyajikan kegiatan yang menarik (the wondwer of science)
Sains menyajikan berbagai percobaan yang menarik seperti sulap. Anak-anak yang masih memiliki pikiran magis (/imagical reasoning) akan sangat tertarik dengan keajaiban tersebut. Misalnya air susu dicampur air sabun dan diberi tiga macam pewarna makanan, lalu diaduk. Dengan manmbahkan sedikit air soda, anak akan melihat air berbuih dan mengeluarkan gelembung seperti mendidih, menampilkan air warna warni yang menarik.

MATERI DAN KEGIATAN SAINS

Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5-6 tahun. Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep saians yang abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuana observasi, klasifikasi, pengukuran, mengunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Materi tersebut antara lain:

1. Mengenal gerak
Anak sangat senang bermain dengan benda-benda yang dapat bergrak, memutar, menggelinding, melenting, atau melorot. Ada beberpa kegiatan untuk mengenalkan anak dengan gerakan, antara lain:
a. Menggelinding dan bentuk benda
Materi ini menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan papan, bentuk benda slilidris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan observasi.
b. Menggelinding dan ukuran benda
Bermain dengan cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi gerak benda tersebut. Meteri ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.

2. Mengenal benda cair
Bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Pendidik dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air. Air senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yng lebih rendah atau dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Berbagai kegiatan n dengn air, antara lain:
a. Konservasi volume
Kegiatan ini merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke botol yang lebih kecil dan sebalaiknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta memakai rompi plastik.
b. Tenggelam dan terapung
Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik dan koran agar air tidak mmbasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam an ada yang terapung. Anak sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam. Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat jenis benda. .
c. Membuat benda terapung
Tujuan kegiatan ini addalah untuk mengenalkan pada anak bahwa benda yang tenggelam dapat dibuat terapung. Dari kegiatan ini pula anak akan memahami, mengapa perahu yang berat dapat terapung.
d. Larut dan tidak larut.
Sebagian benda larut ke dalam air dan sebagian lagi tidak. Gula, garam dan warna pada teh larut dalam air sehingga akan membentuk larutan. Jika larutan dibiarkan, maka akan membentuk endapan, kecuali jika airnya diuapkan semua. Benda lain tidak larut dalam air, seperti tepung, pasir dan minyak. Jika benda tersebut dicampur dengan air maka tidak akan membentuk larutan, tetapi membentuk campuran. Campuran kelihatan tidak homogen dan jika diendapkan, maka akan terlihat adanya endapan.
e. Air mengalir
Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi bumi. Air dari tempat yang lebih rendah dapat dialirkan ke tempat yang lebih tingi dengan menambah tekanan, misalnya dengan pompa air. Anak sangat senang bermain dengan air mengalir dan memperoleh pengalaman langsung yang kelak akan berguna untuk mempelajari sains.
f. Mengenal sifat berbagai benda cair
Melalui kegiatan ini anak diperkenalkan bahwa benda cair itu bermacam-macam, tidak hanya air. Benda-benda cair itu juga memiliki sifat yang berbeda.

3. Mengenal timbangan (neraca)
Neraca sangat baik untuk melatih anakmenghubungkan sebab akibat karena hasilnya akan nampak secara langsung.jika beban di satu lengan timbangan di tambah, maka beban akan turun. Demikian pula jika beban di geser menjauhi sumbu. Berbagai benda memiliki massa jenis berbeda. Kapas dan spon memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding besi dan batu, meskipun batu dan besi ukurannya kecil tetapi akan lebih berat dari kapas atau spon.

4. Bermain gelembung sabun
Anak sangat menyukai bermain dengan gelembung sabun. Dengan menambahkan satu sendok gliserin pada dua liter air, larutan sabun, akan diperoleeh larutan yang sabun yang menakjubkan yang dapat digunakan untuk membentuk gelembung raksasa, jendela kaca, atau bentuknya lainnya dari busa..

5. Mengenal benda-benda lenting
Benda-benda dari karet pada umumnya memuliki kelenturan sehingga mampu melenting jika dijatuhkan. Demikian pulla benda dari kare yang diisi udara , seperi bola basket, bola voli dan bola plastik. Anak sangat senang bermin dengan benda-benda tersebut.

6. Mengenal Binatang
Binatang merupakan mahluk yang menarik bagi anak-anak karena mampu merespon rangsang. Anjing, misalnya mampu mengembalikan bnda-benda yang dilemparkan pemiliknya. Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanaitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil memperlajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa kasih sayang pada mahluk hidup.

Masih banyak materi yang dapat membantu anak mengenal sains termasuk mengenal tubuh mereka sendiri. Guru dapat mengembangkan sendiri fenomena-fenomena yang ada dan yang terjadi di sekitar anak. Termasuk tumbuhan yang ada di sekitar mereka.