Beberapa orang percaya bahwa perkembangan teknologi internet akan membuat siswa belajar secara mandiri tanpa harus bertemu guru. Tetapi apakah kehadiran teknologi internet ini akan benar-benar mengeser peran manusia sebagai guru? Dewasa ini dipelosok desa sampai kota sudah mulai menjamur warnet (warung internet) bak jamur di musim penghujan. Kawula muda sampai tua yang tak mau ketinggalan zaman, rela merogoh kocek, hanya untuk sekedar browsing di warnet.
Fenomena ini menjadikan warnet sebagai bisnis prestisius bagi masyarakat kita. Perlu diketahui pada saat ini bisnis warnet mampu mengeser keberadaan wartel yang telah kehilangan masa keemasannya. Sebenarnya apa itu internet? Internet adalah singkatan dari interconnected network yaitu sebuah sistem yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya dalam bentuk jaringan dan saling berinteraksi serta bertukar informasi. Internet merupakan jendela informasi dunia karena bisa memberikan informasi detail tentang setiap informasi yang ingin kita ketahui.
Hal inilah yang bisa dimanfaatkan orang untuk tujuan baik (pembelajaran) serta sebagian kelompok orang untuk maksud yang tidak baik (pengaksesan situs-situs Porno). Penggunaan internet sendiri di Indonesia adalah hal yang bukan asing lagi. Terbukti menurut sebuah survei (www.internetworldstats.com) pada medio tahun 2008 Indonesia menduduki peringkat 13 untuk katagori pengakses internet terbanyak di dunia. Tetapi perlu diketahui juga Indonesia masuk 10 besar dalam hal pengakses situs-situs porno. Sungguh berita yang miris karena rata-rata pengakses internet di Indonesia adalah anak usia sekolah.
Lalu apakah internet bisa menggeser peran guru sebagai pembimbing calon penerus dan pembangun negara ini? Menurut saya, presepsi orang tentang internet akan membuat siswa menjadi manusia seutuhnya tanpa bimbingan guru, saya bisa katakan: TIDAK SETUJU. Mengapa? Karena kalau kita berguru pada internet, kita akan menjadi manusia superindivudialis, padahal yang kita ketahui kita (manusia) adalah makhluk sosial yang mana tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia lainnya. Belum lagi apakah internet bisa memberikan nilai moral, berketuhanan, kemanusiaan kepada kita dengan sendirinya?
Wahai saudaraku, internet hanyalah teknologi buatan manusia. Dia tidak memiliki
perasaan, hati, dan akal. Dia bekerja sesuai dengan perintah yang kita berikan. Kalau kita berikan perintah buruk maka akan keluar hal buruk, demikian juga sebaliknya. Marilah kita kembali pada guru-guru kita. Karena sampai pada saat ini kita bisa membaca, menulis, dan mengakses artikel sederhana ini karena jasa siapa? Kita patuhi dan cintai beliau (guru) agar ilmu yang mereka berikan bermanfaat.
Solusi untuk menghasilkan manusia pembelajaran yang sukses dalam era internet sekarang ini adalah dengan tetap menjadikan manusia sebagai guru kita dan internet sebagai media pembantu kita untuk belajar. Dengan demikian, akan terjadi hal yang saling melengkapi antara manusia dengan teknologi. Dan membuang persepsi bahwa teknologi seperti internet akan menggeser peran manusia sebagai guru yang membimbing siswanya untuk menjadi manusia seutuhnya.
Fenomena ini menjadikan warnet sebagai bisnis prestisius bagi masyarakat kita. Perlu diketahui pada saat ini bisnis warnet mampu mengeser keberadaan wartel yang telah kehilangan masa keemasannya. Sebenarnya apa itu internet? Internet adalah singkatan dari interconnected network yaitu sebuah sistem yang menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya dalam bentuk jaringan dan saling berinteraksi serta bertukar informasi. Internet merupakan jendela informasi dunia karena bisa memberikan informasi detail tentang setiap informasi yang ingin kita ketahui.
Hal inilah yang bisa dimanfaatkan orang untuk tujuan baik (pembelajaran) serta sebagian kelompok orang untuk maksud yang tidak baik (pengaksesan situs-situs Porno). Penggunaan internet sendiri di Indonesia adalah hal yang bukan asing lagi. Terbukti menurut sebuah survei (www.internetworldstats.com) pada medio tahun 2008 Indonesia menduduki peringkat 13 untuk katagori pengakses internet terbanyak di dunia. Tetapi perlu diketahui juga Indonesia masuk 10 besar dalam hal pengakses situs-situs porno. Sungguh berita yang miris karena rata-rata pengakses internet di Indonesia adalah anak usia sekolah.
Lalu apakah internet bisa menggeser peran guru sebagai pembimbing calon penerus dan pembangun negara ini? Menurut saya, presepsi orang tentang internet akan membuat siswa menjadi manusia seutuhnya tanpa bimbingan guru, saya bisa katakan: TIDAK SETUJU. Mengapa? Karena kalau kita berguru pada internet, kita akan menjadi manusia superindivudialis, padahal yang kita ketahui kita (manusia) adalah makhluk sosial yang mana tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia lainnya. Belum lagi apakah internet bisa memberikan nilai moral, berketuhanan, kemanusiaan kepada kita dengan sendirinya?
Wahai saudaraku, internet hanyalah teknologi buatan manusia. Dia tidak memiliki
perasaan, hati, dan akal. Dia bekerja sesuai dengan perintah yang kita berikan. Kalau kita berikan perintah buruk maka akan keluar hal buruk, demikian juga sebaliknya. Marilah kita kembali pada guru-guru kita. Karena sampai pada saat ini kita bisa membaca, menulis, dan mengakses artikel sederhana ini karena jasa siapa? Kita patuhi dan cintai beliau (guru) agar ilmu yang mereka berikan bermanfaat.
Solusi untuk menghasilkan manusia pembelajaran yang sukses dalam era internet sekarang ini adalah dengan tetap menjadikan manusia sebagai guru kita dan internet sebagai media pembantu kita untuk belajar. Dengan demikian, akan terjadi hal yang saling melengkapi antara manusia dengan teknologi. Dan membuang persepsi bahwa teknologi seperti internet akan menggeser peran manusia sebagai guru yang membimbing siswanya untuk menjadi manusia seutuhnya.
No comments:
Post a Comment