Soal Essay No 1
Hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara kalsium hidrida padat dengan air atau antara logam kalium dengan air atau logam natrium dengan air.
- Tuliskan 3 reaksi pembentukan gas hidrogen tersebut
- Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak jika air yang digunakan untuk masing-masing reaksi adalah 1L
- Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak jika masing-masing reaksi hanya menggunakan 1 g zat padat
Gas Hidrogen juga dapat dibuat dari reaksi logam dengan larutan basa
- Perkirakan logam apa yang beraksi dengan basa menghasilkan hidrogen
- Tuliskan persamaan reaksinya
- Berapa Liter hidrogen pada keadaan standar dapat dihasilkan dari 1g logam tersebut, jika diketahui 1mol gas pada keadaan standar = 22,4 L.
Pembahasannya adalah sebagai berikut:
- Tiga reaksi pembentukan hidrogen tsb:
A. CaH2 + 2 H2O → Ca(OH)2 + 2H2
B. 2 K + 2 H2O → 2KOH + H2
C. 2 Na + 2 H2O → 2NaOH + H2
B. 2 K + 2 H2O → 2KOH + H2
C. 2 Na + 2 H2O → 2NaOH + H2
- Reaksi yang menghasilkan gas hidrogen terbanyak adalah reaksi A, dapat dilihat dari perbandingan besarnya koefisien H2 pada setiap reaksi.
- Jika masing-masing rekasi menggunakan hanya 1 g zat, maka terlebih dahulu harus dihitung masing-masing mol zat yang bereaksi dan diperbandingkan koefisiennya. CaH2 = 1/42 mol; K = 1/39 mol; Na 1/23 mol.
Pada reaksi A, akan menghasilkan gas H2 sebanyak 2/42 mol ~ 1/21 mol
Pada reaksi B, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/39 mol ~ 1/78 mol
Pada reaksi C, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/23 mol ~ 1/46 mol
Jadi yang paling banyak menghasilkan adalah reaksi A.
Pada reaksi B, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/39 mol ~ 1/78 mol
Pada reaksi C, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/23 mol ~ 1/46 mol
Jadi yang paling banyak menghasilkan adalah reaksi A.
- Logam yang bereaksi dengan basa menghasilkan has hidrogen adalah logam-logam yang bersifat amfoter.
- 2Al + 2NaOH + 6H2O → 2Na[Al(OH)4] + 3H2 (g)
- Karena logamnya adalah Al maka 1 g Al = 1/27 mol Al, dengan perbandingan koefisien maka has H2 yang dihasilkan sebanyak 3/2 x 1/27 = 1/18 mol ~ 1/18 mol x 22,4 L/mol = 1,25 L
Barium peroksida merupakan padatan yang ketika bereaksi dengan air menghasilkan basa dan hidrogen peroksida yaitu suatu oksidator. Tuliskan rumus kimia Barium peroksida.
- Tuliskan persamaan reaksi pembentukan hidrogen peroksida dari Barium peroksida.
- Ketika larutan besi(II) yang semula berwarna hijau muda ditetesi dengan larutan hidrogen peroksida, warna larutan berubah menjadi apa? Jelaskan!
- Tuliskan persamaan reaksi hidrogen peroksida dengan larutan besi(II) dalam suasana asam.
Jawaban dan Pembahasannya:
- Persamaan reaksi pembentukan hidrogen peroksida dari barium peroksida
BaO2 + 2 H2O → H2O2 + Ba(OH)2
- Ketika larutan besi(II) yang semula berwarna hijau muda ditetesi dengan larutan hidrogen peroksida, warna larutan berubah menjadi kuning hingga kemerahan bahkan kecoklatan, hal ini karena besi (II) tersebut terokasidasi oleh H2O2 sehingga menjadi besi (III)
- Persamaan reaksi hidrogen peroksida dengan larutan besi(II) dalam suasana asam
2 Fe2+ + H2O2 + 2 H+ → 2 Fe3+ + 2 H2O
Soal Essay No 3
Asam asetat dikenal sebagai asam cuka yaitu asam yang relatif lemah tetapkan asam Ka = 1,8 x 10-5
- Tuliskan rumus molekul asam cuka
- Berapakah massa molekul asam cuka tersebut
- Jika diketahui larutan asam cuka 10% massa, dentitas ~1 g/mL, berapa g asam cuka yang terkandung dalam 10 mL larutan tersebut.
- Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M(mol/liter)?
- Berapakah pH larutan asam cuka ini?
- Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M?
- Berapa pH larutan encer tersebut?
- Rumus molekul asam cuka adalah CH3COOH atau boleh ditulis CH3CO2H
- Massa molekul CH3COOH = (2 x Ar C) + 4( x Ar H) + (2 x Ar O) = (2 x 12) + (4 x 1) + (2 x 16) = 60
- Dengan densitas 1 g/mL maka untuk 10 mL ~ 10 gram. Karena larutan asam cuka 10% massa maka massa asam cuka dalam larutan tsb = 10 g x 10% ~ 1 g
- Konsentrasi asam cuka dinyatakan dalam M(mol/liter) = (1 g : 60 g/mol) / 0,01 L ~ 1,67 M
- pH larutan asam cuka tersebut = -log{√([ CH3COOH].Ka )}= -log{√(1,67 x 1,8.10-5 )} ~ 2,26
- Jika 5 mL asam cuka tersebut (1,67 M) diencerkan hingga 100 mL maka konsentrasinya (M2) dapat dihitung dengan rumus V1 x M1 = V2 x M2 → 5 mL x 1,67 M = 100 mL x M2 → M2= 0,083 M
- pH larutan asam cuka setelah diencerkan = -log{√(0,083 x 1,8.10-5 )} ~ 2,91
No comments:
Post a Comment